Bengkalis
STORY - Kisah Mahasiswa Politeknik Bengkalis Juara 3 Teater Tingkat Nasional, Pernah Ditantang Teman
Inilah yang dibuktikan oleh Mohammad Noer Hafidz (20) Mahasiswa Semester enam Politeknik Negeri Bengkalis.
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Ariestia
Usaha keras dirinya ini ternyata tidak menghianati hasil. Dimana saat penampilan monolognya pada Porseni 2018 lalu dirinya berhasil meraih juara tiga tingkat nasional.
"Hasilnya memuaskan diluar perkiraan kami, membuat kami semakin bersemangat mendalami teater monolog ini," kata Hafidz.
Tahun ini kembali akan dilaksanakan Porseni tingkat nasional rencana pada bulan Maret ini. Namun karena wabah covid 19 kegiatan ini ditunda sampai waktu belum ditentukan.
Hafidz sendiri sebenarnya sudah menyiapkan diri untuk tampil kembali diajang nasional ini. Dirinya kembali dipercaya kampus untuk mewakili kampus di cabang ini.
"Kami percaya diri, dengan latihan maksimal yang sudah dilakukan targetk kami bisa tembus juara satu," harapnya.
Untuk Porseni Hafidz akan memainkan naskah dengan judul topeng. Tidak tangung tangung dalam naskah monolog ini dirinya akan memainkan peran tiga tokoh sekaligus.
Sampai saat ini Hafidz masih fokus berlatih secara otodidak, namun sesekali mendapat bimbingan dari Musrial Mustafa yang sejak awal membimbingnya.
Latihan dilakukannya setiap akhir pekan sama seperti dahulu tempat selalu berpindah pindah.
Akhir pekan lalu, Hafidz sempat melakukan ujicoba materi teater yang akan dibawakannya saat Porseni tingkat nasional nantinya, diacara di car free night Desa Air Putih Bengkalis.
Apa yang ditampilkannya ternyata disambut antusias dan diapresiasi masyarakat yang melihatnya malam itu.
"Kemarin yang kami mainkan di desa Air Putih itu yang akan ditampilkan di Porseni tingkat Nasional. Melihat antusias masyarakat kami optimis tahun ini bisa juara satu," tegasnya.
Selain monolog ternyata dalam bidang puisi Hafidz juga termasuk pementas yang mahir.
Puisi yang pernah ditampilkannya pernah mendapat juara satu tingkat provinsi Riau.
"Kalau puisi dulu sampai ke tingkat provinsi kami pentaskan. Kami buat sendiri puisi kami dan kami bawakan alhamdulillah juara," ceritanya.
Kedepan Hafidz berharap ingin mengembangkan kemampuannya, tidak hanya ingin berhasil menampilkan peran monolog. Tetapi juga bisa membuat naskah monolog sendiri.
