Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Pilu Perawat Positif Virus Corona, Ungkap Kerinduan Pada Anaknya: Kangen Sekali Rasanya

Perempuan yang berprofesi sebagai perawat rekam medis IGD itu tak bisa menahan emosi saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meneleponnya.

Editor: M Iqbal
KOMPAS.com/pemprov jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mendengar curhat perawat positif corona melalui sambungan telepon, di rumah dinasnya Puri Gedeh Semarang, Sabtu (28/3/2020).(KOMPAS.com/pemprov jateng) 

Seorang perawat harus menjalani isolasi dan berjuang melawan virus corona.

Ia terpaksa harus berpisah dengan anaknya yang masih berusia 2 tahun. Anaknya dititipkan di rumah mertuanya di Magelang, Jawa Tengah.

Selama berpisah dengan buah hatinya, si kecil kerap bertanya kapan ibunya pulang.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perempuan yang berprofesi sebagai perawat rekam medis IGD itu tak bisa menahan emosi saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meneleponnya.

Perawat tersebut diketahui merupakan tenaga medis yang positif terinfeksi corona setelah bertemu dengan pasien positif Covid-19 di Magelang.

Tangisnya tumpah, suaranya bergetar saat menuturkan kerinduannya pada sang buah hati yang kini berusia dua tahun.

Sejak dirinya dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani karantina, sekalipun ia belum bertatap muka langsung dengan anaknya.

"Anak saya dua tahun, Pak. Sejak dinyatakan positif dan dikarantina sampai sekarang saya belum berjumpa. Kangen sekali rasanya, Pak," kata dia pada Ganjar sembari terisak.

Temukan Makam Tak Dikenal Diduga Korban Covid-19, Warga Sumedang Resah, Takut Menyebarkan Corona

Sering ditanya kapan pulang oleh anak

Lantaran harus berjuang melawan virus corona yang menular, perawat tersebut wajib menjalani isolasi.

Sementara anaknya dititipkan di rumah mertuanya di Magelang, Jawa Tengah.

Selama berpisah dengan buah hatinya, si kecil kerap bertanya kapan ibunya pulang.

"Saat video call, anak sering tanya mama kapan pulang? Saya jawab mama masih kerja. Dia tahunya saya masih kerja," kata perawat tersebut.

Dia mengaku, hanya lewat video call dan menatap wajah anak balitanya melalui layar ponsel, kerinduannya sedikit terobati.

Ganjar pun kemudian memberikan dukungan.

"Mbak segera sehat ya, semangat terus ya, sampaikan sama putranya saya pengen gendong, salam buat mertua, salam buat suami. Sehat terus ya," kata Ganjar.

Istri Ikut Pelatihan TKW, Ayah di Lampung Setubuhi 2 Putrinya, Ngaku Tak Kuat Menahan Hawa Nafsu

Tertular saat melayani pasien

Kepada Ganjar, dia menceritakan awal mula tertular corona, yakni saat melayani pasien di rumah sakit.

Ketika itu, rumah sakit masih belum mempersiapkan alat pelindung diri.

Seorang pasien datang tanpa mengenakan masker dan belum diketahui sebagai suspect corona.

"Waktu saya tanya, pasien cuma mengeluhkan batuk-batuk. Padahal di surat rujukan tidak disebutkan ada sakit pneumonia atau gejala batuk dan lainnya. Tapi kok dia batuk-batuk terus. Baru setelah diperiksa dia suspect dan langsung diisolasi," ceritanya.

Khawatir tertular, ia segera meminum vitamin dan melakukan anjuran pemerintah untuk rajin cuci tangan hingga mengenakan masker.

Baru belakangan diketahui pasien tersebut dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19 pertama di Magelang.

Doa Terhindar dari Berbagai Penyakit dan Doa saat Sakit Serta Bacaan Doa Pendek Sehari-hari

Demam tinggi dan berjuang untuk sembuh

Lima hari setelah pasien itu dinyatakan positif, perawat tersebut mengalami demam tinggi.

"Pas sudah dinyatakan positif, lima hari kemudian saya sudah mulai ada gejala demam sampai 39,9 derajat dan mulai batuk-batuk di malam hari, tenggorokan rasanya sakit. Saat itu saya masih berusaha untuk tetap bekerja selama tiga hari. Baru setelah itu saya sudah enggak kuat dan pingsan," katanya.

Sempat dirawat di ruang isolasi, kondisinya terus membaik namun dinyatakan telah positif Covid-19.

Meski demikian, perawat tersebut tetap ingin berjuang untuk sembuh dengan terus berpikiran positif.

"Sekarang saya sudah sehat dan membaik. Sedang karantina mandiri di rumah, orang tua saya di Temanggung," jelasnya.

India Kacau Setelah Lockdown Akibat Virus Corona, Dubes Sebut Ada 37 WNI Terjebak, 14 Positif

Pesan mengenai corona

Kepada masyarakat, ia berpesan agar mematuhi aturan pemerintah.

"Mending saat ini tinggal di rumah dulu. Karena rezeki sudah ada yang atur. Untuk mengurangi penularan penyakit mending isolasi diri di rumah saja," kata dia.

Ia juga menyampaikan agar masyarakat selalu menjaga kesehatan, salah satunya rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor: Khairina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Perawat Positif Covid-19, Sering Ditanya Anak Balitanya 'Kapan Pulang' hingga Berjuang Sembuh", https://regional.kompas.com/read/2020/03/30/05300081/kisah-perawat-positif-covid-19-sering-ditanya-anak-balitanya-kapan-pulang?page=all.

Editor : Pythag Kurniati

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved