Pasien Positif Corona di Riau
4 PASIEN POSITIF Covid-19 Baru di Riau Ada dari SUMBAR, 2 di Pekanbaru, 1 di Dumai, 1 di Pelalawan
Pasien 4 warga Tenayan Raya yang dinyatakan pasien positif corona memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Barat pada tanggal 23 Maret 2020
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan, ada 4 pasien positif corona di riau yang tersebar di tiga kabupaten dan kota.
Pasien positif corona itu yakni 2 orang di Pekanbaru, 1 orang di Dumai, 1 orang di Pelalawan.
2 orang di Pekanbaru yakni tinggal di Kecamatan Tenayan Raya disebut pasien 4 dan di Kecamatan Lima Puluh disebut pasien 5.
Sedangkan 1 orang di Dumai dirawat di Dumai disebut pasien 6.
Sementara 1 orang di Pelalawan dirawat di Pekanbaru disebut pasien 7.
Keluarga para pasien positif sudah diisolasi dan dilakukan tracking kontak oleh Dinas Kesehatan.
Sementara itu, terkait kasus corona di Riau ada 2 orang meninggal dunia.
Pasien 4 warga Tenayan Raya yang dinyatakan pasien positif corona memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Barat pada tanggal 23 Maret 2020.
Pasien 5 yang merupakan warga Kecamatan Lima puluh sudah diteliti dan dirawat di Pekanbaru memiliki kontrak dengan suaminya yang berstatus ODP tapi hasil uji swab hasilnya negatif.
Pasien 6 yang merupapakn warga Dumai sudah diteliti dan dirawat di Dumai memiliki riwayat perjalanan dari Bogor pada tanggal 12 Maret 2020.
Pasien 7 yang merupakan warga kabupaten Pelalawan dan dirawat di Kota Pekanbaru memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta pada tanggal 13 Maret 2020.
Sementara itu, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia terus berambah, jumlah pasien terkonfirmasi positif terhitung hari ini, Kamis (2/4/2020) mencapai 1.790 orang.
Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam rilis online Live Streaming mengungkapkaan data terbaru tersebut.
"Ada penambahan kasus positif yang baru sebanyak 113, sehingga jumlah total menjadi 1.790 positif akumulatif," sebutnya.
Selain kasus positif, juga terdapat tambahan data pasien yang sembuh sebanyak 9 orang.
"Sehingga total pasien yang sembuh 112 orang pasien," lanjutnya.
Sementara itu, jumlah total kematian akibat positif Virus Corona mencapai 170 orang.
Terdapat tambahan 13 kasus kematian pasien yang telah dikonfirmasi positif Covid-19.
TERUNGKAP, 1.500 TKI dari Malaysia Luput Masuk Data ODP Covid-19
Terungkap, ada sebanyak 1.587 TKI dari Malaysia luput masuk data ODP Covid-19 di Kepulauan Meranti, sehingga ODP Covid-19 di Kepulauan Meranti harusnya 5.061 orang.
Setelah berkoordinasi dengan pihak Pemda Tanjung Balai Karimun, ada 5.061 orang yang masuk ke Kepulauan Meranti dari Karimun terhitung tanggal 18 Maret hingga 31 Maret 2020.
Sesuai dengan data tersebut ada selisih 1.587 orang TKI yang seharusnya terdata sebagai ODP Covid-19 di Kepulauan Meranti, namun pada tanggal 1 April Gugus Tugas Kepulauan Meranti merilis jumlah ODP Covid-19 di Kepulauan Meranti sebanyak 3.474 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com membenarkan data tersebut.
Dirinya menjelaskan, data yang dirangkum tim gugus tugas sebenarnya sudah dilakukan sejak tanggal 14 Maret 2020 yang lalu.
"Kita saat itu masih berfokus di pelabuhan untuk pelayaran jalur Malaysia menuju Selatpanjang," ujar Fahri saat ditemui Kamis (2/4/2020).
Dikatakannya mulai tanggal 18 Maret jalur yang digunakan TKI untuk pulang berubah menjadi jalur domestik dari Tanjung Balai Karimun.
"Jadi yang jalur domestik tidak terdata, mereka menumpangi jalur domestik," tambah Fahri.
Pendataan yang mereka lakukan dikatakam Fahri berlangsung sejak tanggal 17 Maret 2020 hingga 21 Maret 2020 hanya di jalur Internasional Malaysia tujuan Selatpanjang, Meranti.
"Jadi tidak terdata untuk penumpang domestik, karena kita kemarin beberapa hari hanya fokus untuk keberangkatan internasional saja. Pendataan untuk jalur domestik baru dilakukan dari tanggal 21 Maret 2020 hingga saat ini, sehingga terjadi perbedaan tersebut," ujarnya.
Walaupun demikian dengan jumlah yang banyak yang luput dari pendataan Fahri mengatakan tidak banyak yang bisa dilakukan.
Fahri mengatakan seluruh TKI Kepulauan Meranti yang nelewati Tanjung Balai Karimun sudah melewati pemeriksaan suhu badan sebelum berangkat.
"Berarti mereka (TKI) dianggap sehat, tetapi kita berharap dari Puskesmas tetap memantau orang-orang yang ada gejala ini," ujar Fahri.
Fahri mengatakan akan sulit bila melacak keseluruh selisih data yang dikeluarkan oleh Tanjung Balai Karimun untuk dimasukkan dalam daftar ODP Kepulauan Meranti.
Fahri juga mengklaim bahwa pihak Puskesmas yang tersebar di seluruh Kepulauan Meranti terus mengupdate data secara rutin.
"Datanya sudah ribuan, pelacakannyapun sudah sulit. Untuk Puskesmas juga tetap mendata karena alurnya tetap ke kita," pungkas Fahri.
DATA LENGKAP PDP dan ODP Covid-19 serta Pasien Positif Corona di Riau
Data lengkap Pasien Dalam Pantauan atau PDP dan Orang Dalam Pantauan atau ODP Covid-19 serta Pasien Positif Corona di Riau serta di kabupaten dan kota.
Jumlah ODP Covid-19 terbanyak ada di Kepulauan Meranti sebanyak 4.257 orang.
Jumlah ODP Covid-19 terbanyak kedua ada di Bengkalis sebanyak 3.854 orang.
Sedangkan jumlah PDP terbanyak ada di Pekanbaru yakni sebanyak 60 orang.
Jumlah PDP terbanyak kedua ada di Bengkalis sebanyak 13 orang.
Sementara itu, jumlah ODP Covid-19 di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) naik tajam setelah Gubernur Riau dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Riau sepakat memasukkan Orang Tanpa Gejala (OTG) ke dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Atas kondisi itu, data per 1 April ODP Covid-19 di Inhil meningkat menjadi 700 persen dari yang semula hanya 193 orang kini menjadi 1.278 orang.
Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan dr Saud Pakpahan menuturkan, kesepakatan seperti yang terjadi di Riau sebenarnya juga telah dilakukan di Provinsi lain, namun khusus untuk di Riau baru diberlakukan per 1 April 2020.
“Itu sebabnya laporan meningkat tajam, jumlah ODP di Inhil menjadi 1278 orang,” ungkap dokter yang juga menjadi juru bicara (jubir) bidang medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Inhil, Kamis (2/4).
Namun dr Saut berharap agar masyarakat tidak khawatir dengan kenaikan angka ODP tersebut, mengingat sebelumnya antara OTG dengan ODP memang tercatat dalam kategori berbeda.
“Jangan khawatir, jangan panik. Sebelumnya seperti data OTG ini memang juga sudah ada, tapi tidak dimasukkan dalam data ODP. Sekarang, setelah kesepakatan OTG dan ODP digabung,” pungkas dr Saut.
Data Lengkap ODP Covid-19 dan PDP Virus Corona serta Pasien Positif di Riau hingga Kamis (2/4/2020) :
Kota Pekanbaru
- ODP Covid-19 sebanyak 527 Orang
- PDP Virus Corona 60 Orang
- Positif Virus Corona 2 Orang
Kota Dumai
- ODP Covid-19 sebanyak 312 orang
- PDP Virus Corona 12 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Bengkalis
- ODP Covid-19 sebanyak 3.854 orang
- PDP Virus Corona 13 Orang
- Positif Virus Corona 1 Orang
Kabupaten Siak
- ODP Covid-19 sebanyak 831 orang
- PDP Virus Corona 4 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Kepulauan Meranti
- ODP Covid-19 sebanyak 4.257 orang
- PDP Virus Corona 2 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Pelalawan
- ODP Covid-19 sebanyak 423 orang
- PDP Virus Corona 7 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Indragiri Hilir
- ODP Covid-19 sebanyak 1.585 orang
- PDP Virus Corona 4 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Indragiri Hulu
- ODP Covid-19 sebanyak 493 orang
- PDP Virus Corona 1 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Rokan Hilir
- ODP Covid-19 sebanyak 1.944 orang
- PDP Virus Corona 2 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Rokan Hulu
- ODP Covid-19 sebanyak 1.864 orang
- PDP Virus Corona 5 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Kampar
- ODP Covid-19 sebanyak 2.776 orang
- PDP Virus Corona 8 Orang
- Positif Virus Corona 0
Kabupaten Kuantan Singingi
- ODP Covid-19 sebanyak 1.138 orang
- PDP Virus Corona 1 Orang
- Positif Virus Corona 0
Provinsi Riau
- ODP Covid-19 sebanyak 20.004 orang
- PDP Virus Corona 119 Orang
- Positif Virus Corona 3 Orang.
PDP Virus Corona di Dumai Positif Covid-19 Hasil Rapid Test
Sebelumnya seorang PDP di Kota Dumai dinyatakan positif Covid-19, setelah melalui proses rapid test.
Setelah pihak Dinas Kesehatan (Dinkes), Kota Dumai Melakukan Rapid tes terhadap seluruh pasien dalam pengawasan (PDP), yang dirawat di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD), kota Dumai, dan RS Pertamina.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Syahrinaldi melalui Sekretaris Dinkes, dr. H. Syaiful mengungkapkan, bahwa seluruh PDP yang ada di kota Dumai, telah dilakukan rapid tes.
Tes juga dilakukan terhadap warga negara indonesia (WNI) dan TKI di Dumai yang baru pulang dari luar negeri.
"Dari hasil rapid tes yang dilakukan kepada PDP yang ada di Dumai, untuk sementara ada satu PDP dari hasil rapid test positif, sedangkan PDP yang lainnya negatif," katanya, Kamis (2/4/2020).
Ia menambahakan, namun hasil tersebut belum bisa jadi kepastian terkait positif Covid-19, karena pihaknya masih menunggu hasil Swab tes covid 19
"Kita sudah berkoordinasi dengan Diskes Provinsi Riau, begitu dapat informasi lebih lanjut kami akan jumpa pers," tuturnya.
Dirinya belum bisa menjelaskan secara rinci terkait hasil rapid test pasalnya masih menunggu Informasi lebih lanjut.
"Pasien bukan orang Dumai, namun dia ada keluarga dari Dumai," imbuhnya.
KELUARGA PDP Positif Virus Corona
Keluarga Pasien Dalam Pengawasan atau PDP di Kota Dumai yang positif Virus Corona atau Covid-19 masuk daftar Orang Dalam Pantauan atau ODP dan Diskes lakukan tracking kontak.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes), kota Dumai, Syaipul mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah melakukan tracking kontak dengan pasien.
Ia juga menegaskan, bahwa Keluarga PDP tersebut sudah masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan dilakukan langkah selanjutnya.
"Kami sedang koordinasi dengan Diskes Provinsi, sembari menunggu hasil VCR pasien dari Kemenkes karena memang kewenangan menyampaikan hasil positif Covid-19 berada di pusat," katanya, Kamis (2/4/2020).
Dirinya mengatakan, saat ini pasien PDP yang di nyatakan positif berdasarkan hasil rapid test dilakukan pemeriksaan intensif.
"Terkait dengan PDP yang negatif dari hasil rapid test kami masih menunggu hasil laboratorium untuk melakukan tindakan," imbuhnya.
Terkait PDP yang positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test tersebut diketahui bukan warga Dumai, namun, Syaiful belum bisa memberikan keterangan PDP tersebut merupakan warga mana.
"Nanti jika sudah ada hasil dari Diskes Provinsi akan kami sampaikan lebih jelasnya," terangnya.
Ia mengatakan rumah keluarga PDP yang positif berdasarkan hasil rapid test tersebut juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.
"Terkait rapid test kita memeriksa antibodi, memang dari hasil rapid antibodi pasien meningkat," tuturnya.
Meski satu PDP dinyatakan positif setelah menjalani rapid test.
Namun Dinas Kesehatan Kota Dumai belum memberikan keterangan lebih lanjut pasalnya tengah rapat di media Center Jalan Putri Tujuh, Kamis (2/4/2020).
1.138 Orang Warga Kuansing Masuk Daftar ODP Covid-19
Jumlah warga Kuansing yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona atau Covid-19, tiap hari makin bertambah.
Sementara, warga yang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap satu orang.
Per tanggal 2 April 2020, jumlah ODP di Kuansing sebanyak 1.138 orang.
Mengalami kenaikan 105 orang dibanding data sehari sebelumnya.
"ODP naik menjadi 1.138 orang," kata Juru bicara Pemkab Kuansing terkait penanganan virus corona atau covid-19, Helmi Ruspandi, Kamis (2/4/2020), namun Helmi belum merinci sebaran per kecamatan.
Sehari sebelumnya, jumlah ODP di Kuansing sebanyak 1.033 orang.
Sebaran per kecamatan saat Rabu (1/4/2020) yakni Kecamatan Singingi paling banyak yakni 175 orang.
Singingi Hilir sebanyak 139 orang, Kuantan Hilir Seberang 66 orang, Kuantan Mudik 85 orang, Benai 57 orang, Kuantan Tengah 119 orang, Logas Tanah Darat 93 orang.
Kecamatan Sentajo Raya 92 orang, Gunung Toar 21 orang, Kuantan Hilir 29 orang, Hulu Kuantan 13 dan Pucuk Rantau 30 orang, Inuman 14 orang, Pangean 44 orang dan Cerenti 56 orang.
448 ODP Covid-19 di Kota Pekanbaru Jalani Rapid Test
Sebanyak 12 Orang Dalam Pemantuan (ODP) Covid-19 sudah menjalani rapid test di Puskemas Pekanbaru Kota pagi ini.
Belasan ODP tersebut secara bergantian diambil sampel darahnya lalu diuji dengan alat rapid test oleh petugas kesehatan.
Seluruh ODP dan petugas kesehatan tampak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti maker, sarung tangan dan baju berbahan plastik. Satu per satu ODP ini pun menjala rapid test dengan tertib.
"Alhamdulilah hasilnya negatif," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar saat meninjau pelaksanaan Rapid Test di Puskemas Pekanbaru Kota, Jala Teuku Umar Pekanbaru, Kamis (2/4/2020).
Tampak ikut mendampingi Gubri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir dan Sekdako Pekanbaru, M Noer MBS.
Usai meninjau pelaksanaan rapid test di Puskemas Kota, Gubri bersama rombongan langsung bergerak menuju ke Puskesmas Simpang Tiga.
Gubri Syamsuar mengungkapkan, Kamis (2/4/2020) hari ini merupakan jadwal pelaksanaan rapid test di Kota Pekanbaru yang dilaksanakan serentak, Kamis (31/3/2020) besok. Di Pekanbaru ada 448 ODP yang dilakukan rapid test.
"Mudah-mudahan hasilnya bisa diketahui cepat, kalau bisa siang sudah dapat hasilnya, berapa yang positif dan berapa yang negatif," imbuhnya.
Setelah dilakukan rapid test dan ditemukan ada yang positif, maka pasien tersebut akan ditindaklanjuti dengan pengobatan di rumah sakit dan tempat karantina yang sudah ditentukan.
"Pasien yang positif ini nanti juga akan diambil swabnya untuk memastikan apakah benar pasien ini sudah terinfeksi virus corona atau belum," katanya.
Seperti diketahui, sebanyak 6.800 rapid test bantuan dari pemerintah pusat sudah didistribusikan ke kabupaten kota dan rumah rujukan Covid-19 se Provinsi Riau, Minggu 29 Maret 2020.
Ribuan rapid test tersebut diserahkan ke dinas kesehatan kabupaten kota untuk selanjutnya melaksanakan pengecekan secara massal kepada masyarakat.
Khususnya adalah masyarakat yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantuan atau ODP.
"Rapid test sudah kita bagikan ke kabupaten kota, nanti pelaksananya itu nanti teman-teman dari dinas kesehatan kabupaten kota. Khususnya untuk ODP itu nanti teman-teman dinas kesehatan kabupaten kota yang melakukan rapid testnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Sedangkan untuk rapid test tenaga kesehatan di rumah sakit yang menangani pasien suspek corona akan dilaksanakan oleh masing-masing rumah sakit.
Jumlah rapid test yang ada saat ini sebanyak 6.800 dan akan ada penambahan lagi. Sebab selain bantuan dari pemerintah pusat, Pemprov juga sudah membeli rapid test ini.
"Mudah-mudahan minggu depan sudah sampai penambahan rapid testnya. Kita akan laksanakan rapid test ini secara bertahap, semua ODP kita harapkan bisa kita lakukan rapid test semua," kata Mimi.
Saat ini sejumlah daerah di Riau sudah mulai melaksanakan rapid test.
Namun sejauh ini belum diketahui hasilnya, berapa orang yang positif dan berapa orang yang negatif.
Sebab Dinas Kesehatan Provinsi Riau belum menerima laporan dari kabupaten kota yang sudah melaksanakan rapid test.
"Iya, benar beberapa kabupaten sudah mulai, tapi kita belum dapat laporan hasilnya," kata Mimi.
Sementara Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yopi mengatakan, bahwa hasil rapid test bukan untuk menentukan seorang positif covid-19 atau tidak.
Sebab seseorang baru bisa dinyatakan positif korona setelah dilakukan pemeriksaan uji sampel swab yang dilakukan di labor kesehatan.
"Rapid test itu tujuanya hanya untuk men-screening mana yang beresiko mana yang tidak beresiko. Kalau hasil rapid testnya positif baru dilanjutkan dengan uji swab, kalau hasil uji swabnya negatif berarti aman, tapi kalau hasilnya swabnya positif, ini yang langsung diisolasi dan dirawat," kata Indra Yopi.
Namun untuk TKI yang berasal dari Malaysia atau warga Riau yang baru pulang dari zona merah, meski hasil rapid testnya negatif tetap harus dilakukan karantina mandiri selama 14 hari.
"Supaya menjamin dia aman dan tidak menular ke orang terdekatnya. Jadi karantina di rumah itu tidak bisa seenaknya, dia harus menjaga sosial distancing yang kuat, tidak boleh bercanda-canda dengan anaknya, memeluk dan segala macam itu tidak boleh. Kalau bisa pakai masker, meskipun di rumah," ujarnya.
Pasien Positif Corona di Riau - Tribunpekanbaru.com / Nolpitos Hendri.