PDP Covid 19 Meninggal Dunia
ANAK 4 Tahun Jadi PDP Covid-19 di Kuansing, Diisolasi di RSUD Teluk Kuantan, 1 PDP Meninggal Dunia
Pasien baru tersebut merupakan seorang anak berusia empat tahun dan berasal dari Kecamatan Kuantan Mudik.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Dirut RSUD Teluk Kuantan dr M Irvan Husin membenarkan ada dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Teluk Kuantan.
Keduanya berada di ruang isolasi.
"Iya benar. Ada dua orang PDP yang dirawat di ruang isolasi," kata dr M Irvan Husin, Kamis (9/4/2020).
Dirut mengatakan satu PDP masuk ke rumah sakit pada Rabu malam.
Pasian baru tersebut merupakan seorang anak berusia empat tahun dan berasal dari Kecamatan Kuantan Mudik.
Sebelumnya juru bicara Pemkab Kuansing penanganan covid-19, Agus Mandar mengatakan ada dua PDP yang saat ini dirawat di RSUD Teluk Kuantan.
"Yang pasti hanya dua PDP yang sekarang di rawat di rumah sakit. Satu dari Logas Tanah Darat dan satunya lagi dari Kuantan Mudik," tegas Agus Mandar kala Tribunpekanbaru.com mempertanyakan data PDP yang publis pihak Dinas Kominfo Kuansing.
Dengan data dua PDP yang dirawat di RSUD Teluk Kuantan ini, jumlah PDP di Kuansing sudah empat orang.
Sebelumnya, satu PDP di kecamatan Singingi yang dinyatakan sudah sembuh.
Satu PDP lagi dari Kuantan Mudik yang meninggal pada Minggu (5/4/2020) di RSUD Teluk Kuantan.
Pemkab Kuansing akhirnya mengkoreksi data PDP di Kuansing.
Sebelumnya data per 9 April disebut tiga PDP tersebut berasal dari satu dari Kuantan Mudik, satu lagi dari Gunung Toar dan satunya lagi dari Singingi Hilir.
Dalam keterangan PDP, satu orang meninggal (ini yang dari kecamatan Kuantan Mudik), satunya lagi di rawat dan satunya lagi sudah sembuh.
Setelah dikoreksi, data diganti.
3 PDP yakni satu orang dari Kecamatan Kuantan Mudik, satu orang dari Kecamatan Singingi dan satu orang dari kecamatan Logas Tanah Darat (LTD).
Dalam keterangan PDP, satu orang meninggal (ini yang dari kecamatan Kuantan Mudik), satunya lagi di rawat dan satunya lagi sudah sembuh.
Namun data tersebut tidak update.
Sebab seharusnya data PDP seharusnya empat orang, bukan tiga orang.
280 PDP Covid-19 Meninggal Dunia di Indonesia
Melalui jumpa pers secara online di akun youtube BNPN, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengungkap data terbaru kasus Covid-19 di Indonesia.
"Terdapat penambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 337, sehingga menjadi 3.293 kasus," terangnya.
Dari kasus tersebut terdapat 40 kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Adanya tambahan 40 kasus pasien meninggal dunia itu, menambah jumlah kasus pasien yang meninggal positif Covid-19.
"Terdapat 40 kasus pasien yang meninggal dari konfirmasi positif covid-19, sehingga menjadi 280 orang," jelasnya.
Achmad Yurianto juga mengungkapkan adanya tambahan kasus pasien positif yang sembuh sebanyak 30 orang, sehingga total pasien yang sembuh 252 orang.
Dengan adanya lonjakan pasien positif Covid-19 tersebut, Achmad Yurianto mengungkapkan jika hal tersebut menggambarkan masih banyaknya penularan yang terjadi di luar.
"Gambaran ini sangat menyedihkan untuk kita, karena kita tahu penularan di luar ,masih terus berlangsung," sebutnya.
Sementara, berdasarkan data yang dirilis BNPB, hari ini belum ada penambahan kasus pasien positif Covid-19 di Provinsi Riau.
Jumlah kasus positif di RIau masih 12 orang.
9 PDP Covid-19 di Riau Meninggal Dunia
Pasien Dalam Pengawasan atau PDP Covid-19 di Riau hingga Kamis 9/4/2020) sebanyak 109 orang dan yang dikonfirmasi positif corona sebanyak 12 orang.
Dari total 109 orang PDP Covid-19 itu, 9 orang di antaranya meninggal dunia, terbaru PDP Covid-19 yang meninggal dunia adalah PDP di Indragiri Hilir dan PDP di Bengkalis.
Sebelumnya sudah 7 orang PDP Covid-19 meninggal dunia, dan terbaru PDP Covid-19 yang meninggal dunia adalah 1 orang PDP Covid-19 di Indragiri Hilir dan 1 PDP Covid-19 di Bengkalis.
Gugus tugas covid 19 Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengkonfirmasi meninggalnya 1 orang PDP Covid-19 yang di isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan.
1 PDP yang terindikasi Covid-19 ini, meninggal dunia di RSUD PH Tembilahan pada Kamis (9/4) sekitar pukul 06.20 WIB.
“Pagi ini, kita terima informasi dari pihak RSUD Puri Husada Tembilahan, 1 orang Pasien PDP di Kabupaten Inhil dinyatakan meninggal dunia,” Juru Bicara Bidang Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Inhil, Trio Beni Putra.
Dengan meninggalnya 1 orang PDP ini, maka sesuai data terakhir siaga covid 19 Inhil, saat ini RSUD PH Tembilahan memiliki 1 PDP yang masih dirawat atau diisolasi dan 4 PDP yang diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sembuh.
Selanjutnya, dikatakan Trio, jenazah disemayamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang baru di parit 19 Tembilahan, Kelurahan Sungai Beringin.
Trio menjelaskan, pemakaman akan dilakukan sesuai dengan protokol penanganan Covid-19 berdasarkan Fatwa MUI No 18 tahun 2020 tentang pedoman pengurusan jenazah bagi umat muslim.
“Mulai dari pemandian, pengkafanan, menshalatkan hingga penguburan jenazah harus sesuai protokol kesehatan dan mentaati aturan Agama," pungkad Plt Kadiskominfops Inhil ini.
PDP Covid-19 di Bengkalis Meninggal Dunia
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Bengkalis meninggal dunia, Rabu (9/4) siang kemarin.
PDP yang meninggal dunia merupakan warga Desa Sungai Alam Kecamatan Bengkalis berinisial NZ (69) yang sempat dirawat di RSUD Bengkalis selama satu malam.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis dr Ersan Saputra mengatakan, PDP meninggal dunia awalnya masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Selasa malam kemarin sekitar pukul 21.00 WIB.
Pasien masuk ke IGD dengan gejala sesak napas disertai batuk, setelah dilakukan pemeriksaan dan proses rontgen pasien diduga TBC.
"Selasa malam, pukul 21.00 WIB masuk pasien ke IGD RSUD Bengkalis. Pasien ini masuk dengan keluhan sesak napas disertai batuk. Oleh petugas melakukan pemeriksaan pasien, setelahnya dilakukan rontgen memang mengalami batuk bercampur darah, dari hasil rontgen diduga TBC. Pasien langsung dilakukan isolasi TBC, "terang pria yang juga menjabat sebagai Plt RSUD Bengkalis.
Menurut Ersan, Rabu pagi petugas kesehatan RSUD Bengkalis melakukan Rapid Test dan pengambilan swab.
Hasil Rapid Tes menunjukkan pasien diduga positif.
Namun sekitar pukul 12.45 WIB pasien mengalami sesak napas, kesadaran menurun dan meninggal dunia.
Sempat dilakukan perawatan dan terapi terhadap pasien.
"Meskipun hasil rapid tes positif, kita lihat itu hanya hasil screening, bukan hasil final, harus di konfirmasi dahulu dengan uji swabnya," tambah Ersan.
Meskipun sudah meninggal dunia, hasil swab tetap dilanjutkan ke provinsi untuk di kirim ke pusat untuk dilakukan uji labor.
"Sudah kita kirim ke Provinsi tinggal menunggu hasilnya saja lagi," terang Ersan.
Kepala Dinas Kesehatan menambahkan, pemakaman PDP dilakukan sesuai protokol kesehatan penanganan Covid 19.
Petugas menggunakan APD lengkap, termasuk pihak keluarga yang membantu proses pemakaman.
"Pemakaman kita lakukan sesuai protokol kesehatan. Alhamdulillah berjalan lancar, "pungkas Ersan.
Menurut Ersan, keluarga pasien dan pihak desa sangat kooperatif mengikuti aturan dan protokol kesehatan yang dihimbau, sehingga membantu proses pemakaman yang dilakukan Rabu sore.
Ersan menghimbau masyarakat Bengkalis tidak panik pasca meninggalnya pasien dalam pengawasan (PDP) dengan hasil rapid test diduga positif virus corona.
Rapid test bukanlah hasil final untuk mengetahui pasien positif virus corona atau tidak.
Pihaknya masih menunggu hasil swab untuk benar benar memastikan itu.
Kendati demikian, langkah langkah tetap dilakukan petugas kesehatan dan tim gugus seperti melakukan karantina dan pemantauan ketat terhadap pasien dan orang yang kontak dengan pasien.
"Kita sudah lakukan tracing dan akan dilakukan rapid tes terhadap keluarga dan yang kontak dengan Almarhum serta dilakukan pemantauan ketat. Jangan gara gara rapid tes timbulkan kepanikan, sama sama kita tunggu hasilnya swabnya," terangnya.
Kemudian Ersan berharap, masyarakat tetap mengikuti anjuran Pemerintah. Jaga jarak dan gunakan masker.
"Mudah-mudahan ini bisa kita dapatkan mata rantainya sehingga bisa lebih waspada," sebutnya.
Warga Gelar Penyemprotan Disinfektan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) kian mengkhawatirkan. Ini dirasakan oleh warga Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sail.
Oleh karena kekhawatiran tersebut, kelurahan menggelar penyemprotan disinfektan serentak, Kamis (9/4/2020).
Titik awal kegiatan ini dipusatkan di rumah Ketua RT 001 RW 004, Syamsuri yang terletak di Jalan Hang Jebat III.
Penyemprotan dilakukan di jalan-jalan pemukiman dan rumah warga.
Termasuk rumah mantan Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah.
Penyemprotan ini dihadiri Camat Sail, Fakhruddin Panggabean didampingi Lurah Sukamaju.
Bhabinkamtibmas dan Babinsa juga ikut serta dalam kegiatan ini.
Syamsuri mengemukakkan, penyemprotan ini didorong oleh kecemasan warga terhadap penyebaran Covid-19 kian marak.
Ia mengatakan, sejak wabah ini marak, banyak isu berseliweran berkembang di tengah-tengah masyarakat.
"Ada warga yang meninggal, diisukan karena Korona. Macam-macam isu di masyarakat," kata Heri, sapaan akrabnya.
Kecemasan bertambah setelah warga kecamatan tetangga dinyatakan positif mengidap Covid-19.
Oleh karena itu, ia berembuk dengan beberapa tokoh masyarakat untuk mengurangi kecemasan tersebut.
Lalu menyampaikan keinginan tersebut kepada Camat dan Lurah.
Salah satu upaya mencegah penyebaran virus mematikan tersebut yakni dengan melakukan penyemprotan disinfektan, sehingga diharapkan dapat mengurangi kecemasan warga.
"Akhirnya kita sepakat penyemprotan ini dilakukan di seluruh kelurahan," kata Heri. Ia mengatakan, kegiatan tersebut terselenggara atas swadaya masyarakat.
PDP Covid-19 Meninggal Dunia - Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/lagi-pdp-covid-19-di-riau-meninggal-dunia-1-pdp-di-inhil-dan-dan-1-pdp-di-bengkalis-total-9-orang.jpg)