Update Pasien Positif Corona di Riau
Di Riau, Jumlah PDP Meninggal Lebih Banyak Dibandingkan Jumlah Positif Covid-19
Kasus kematian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Riau tergolong tinggi jika dibandingkan dengan pasien positif Covid-19.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasus kematian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Riau tergolong tinggi jika dibandingkan dengan pasien positif Covid-19.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Kamis (16/4/2020) jumlah PDP Covid-19 yang meninggal dunia di Riau mencapai 20 orang dari total 272 PDP.
Sedangkan untuk pasien positif Covid-19 di Riau yang meninggal dunia ada 2 orang dari total 20 kasus pasien positif korona.
Juru Bicara (Jubir) Penanganan Percepatan Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yopi mengungkapkan fakta menarik terkait tingginya kasus PDP di Riau yang meninggal dunia.
Dokter spesialis paru RSUD Arifin Ahmad ini mengungkapkan, sebagian besar PDP yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta yang sudah kronis.
Ini menyebabkan kondisi kesehatan pasien semakin cepat memburuk.
Ditambah lagi adanya gejala Covid-19, seperti deman, batuk, pilek dan sesak nafas yang membuat pasien semakin terpuruk dan akhirnya tidak tertolong lagi nyawanya.
"Kasus PDP yang meninggal relatif dengan kondisi yang berat dan penyakit penyerta yang juga berat," kata ketua Tim Medis Penanganan Covid19 RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru ini, Kamis (16/4/2020).
Indra Yopi mengungkapkan, pada umumnya, PDP Covid-19 di Riau yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta yang sudah parah.
Penyakit itu seperti stroke, DBD dengan pendarahan spontan, Diabetes Melitus yang tidak terkontrol dan usia tua.
"Beberapa pasien ada yang masuk ke rumah sakit dengan kondisi yang sudah ada mengalami pemburukan pada paru-parunya, sehingga sulit untuk ditolong, meskipun petugas medis kita sudah berupaya semaksimal mungkin," katanya.
• Jelang Penetapan PSBB Pekanbaru, Dinkes Riau Turunkan Tim ke Pasar Imbau Masyarakat Gunakan Masker
• Isolasi Total, Gubernur Sumbar Ajukan PSBB Provinsi Sumbar, Seluruh Bupati dan Walikota Sepakat
• Capai Rp 15,5 Juta Per Hari, Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Ditanggung Pemerintah, Ini Rinciannya
Pasien Positif Covid-19 di Pelalawan Sembuh
Pasangan Suami Istri (Pasutri) yang terkonfirmasi positif corona di Kabupaten Pelalawan Riau dinyatakan sembuh pada Rabu (15/4/2020) lalu.
Pasien positif 01 berinisial RBT (50) dan positif 02 JG (58) telah sehat berdasarkan pemeriksaan tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Kota Pekanbaru.
RBT dan suaminya JG, sembuh dari virus corona setelah mendapatkan hasil pemeriksaan swap dari laboratorium Kemenkes. Keduanya telah negatif mengidap Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).
"Bahkan swapnya dua kali diambil untuk memastikan kesembuhan RBT dan JG. Hasilnya sama-sama negatif corona," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, Kamis (16/4/2020).
Asril menyebutkan, setelah dinyatakan sembuh dan sehat, keduanya akan diperintahkan dokter untuk pulang ke rumah.
Namun belum bisa dipastikan kapan Pasutri itu kembali ke Pangkalan Kerinci.
"Nanti akan kami konfirmasi lagi ke provinsi, kapan mereka pastinya pulang ke sini," tambah juru bicara penanggulangan Covid-19 Pelalawan ini.
Adapun riwayat perawatan yang di jalani RBT dan JG sejak jatuh sakit, berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), terkonfirmasi positif corona, hingga dinyatakan sembuh oleh dokter.
Berdasarkan Penyelidikan Epidemologi (PE) Dinas Kesehatan (Diskes), RBT memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta dan pulang ke Pangkalan Kerinci 13 Maret lalu. Kemudian ia mengalami gejala sakit dan dibawa ke rumah sakit swasta di Pangkalan Kerinci, menjalani perawatan 22 sampai 25 Maret.
Selepas itu, RBT dan JG menjalani perobatan di RS Santa Maria Pekanbaru dan ditetapkan sebagai PDP Covid-19.
Kemudian sampel cairan hidung dan mulut diambil untuk diperiksa swap ke laboratorium Kemenkes.
Pada tanggal 2 April hasil pemeriksaan RBT keluar dan dinyatakan positif coro, satu hari setelahnya hasil pemeriksaan JG keluar yang juga positif.
Sejak saat itu mereka dirawat intensif di RSUD Arifin Ahmad sejak dinyatakan positif. Hingga Rabu (15/4/2020) keduanya dinyatakan sembuh dari corona berdasarkan hasil swap sebanyak dua kali hasilnya negatif.
"Kita ingin sampaikan kepada masyarakat jika penyakit ini bisa sembuh, jika menjalani perawatan di fasilitas kesehatan. Kita semakin optimis kedepan," tambah Asril.
( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono )
