Virus Corona
Ditelantarkan Pemerintah, Wanita ini Awetkan Jasad Suaminya yang Positif Covid-19 Dengan ES Batu
keluarga jasad tersebut sudah menelpon 20 rumah duka sebelumnya di Englewood, New Jersey. Namun semuanya menolak.
Dia mengatakan kepda New York Post bahwa suaminya yang berusia 62 tahun meninggal pada Jumat (17/4) dengan suhu tinggi disertai flu selama 5 hari.
Seorang dokter memberi tahu Treadwell, bahwa suaminya harus tetap berada di rumah.
"Ini adalah hal terburuk yang pernah terjadi," tambahnya.
Polisi sempat datang ke apartemen Treadwell saat mendengar ada berita penembakan.
Namun, sampai di sana, mereka mendapati suami Treadwell yang justru meninggal dunia, namun tidak memiliki luka tembak sama sekali.
Pekerja darurat dipanggil untuk memeriksa keadaannya, namun setelah melakukan CPR mereka meninggalkannya.
Keluarga Treadwell juga menyangkal ada yang melaporkan terjadinya kasus penembakan, karena dia tidak tahu sama sekali.
Kemungkinan besar adalah suami Treadwell meninggal akibat Covid-19 karena dia memiliki gejala yang sangat mirip.
Hal ini menambah daftar panjang situasi di AS yang babak belur akibat wabah ini.
Sebelumnya dilaporkan, sebuah rumah sakit di Detroit AS juga kewalahan menangani mayat-mayat pasien Covid-19.
Akhirnya mereka membuat ruangan darurat di tempat parkir sebagai penampungan jenazah sebelum di makamkan.
Hingga saat ini AS memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi paling tinggi di seluruh dunia.
Totalnya mencapai, 738.830 kasus dan 39.014 orang meninggal dunia.
Sementara itu, New York adalah kota paling besar dengan jumlah korban mencapai 241.041 pasien terkonfirmasi, menjadikannya kota terparah di dunia saat ini.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Seorang Istri Terpaksa Simpan dan Awetkan Mayat Suaminya yang Meninggal Akibat Covid-19 dengan Es Batu, Karena Petugas Menerlantarkannya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kuburan-masal-untuk-jasad-korban-corona-di-new-york.jpg)