MENGAMUK Minta Pulang, Pria PDP Ini bikin Heboh RS, Negosiasi sampai Datangkan Gurunya

Pria ini kembali mengamuk. Ia meronta-ronta minta pulang. Padahal dalam perawatan karena masuk kriteria PDP Virus Corona. Pihak RS dibikin Kesulitan

Editor: Budi Rahmat
Humas Polda Jatim
Petugas medis saat membawa satu orang pengunjung cafe di Surabaya dengan hasil rapid test positif ke mobil ambulans, Selasa (14/4/2020) malam. (Humas Polda Jatim) 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Pria yang terdeteksi PDP ini mengamuk di rumah sakit. Ia meronta-ronta minta pulang.

Alasannya ingin merawat ibunya yang sedang sakit. Pihak RS pun berupaya maksimal agar pria tersebut tenang dan bisa melanjutkan perawatannya.

Bahkan untuk bisa menenagkan pria tersebut, harus mendatangkan guru dan seniornya. Tidak hanya itu, pihak terkiat juga memberikan jaminan untuk perawatan ibunya yang sedang sakit.

Pria tersebut sebelumnya sempat berulah dengan mendobrak pintu dan mengancam perawat dengan pecahan kaca.

Prediksi Pemkab Kuansing, Perusahaan akan Tetap Rumahkan Karyawan Bila Pandemi Corona Berlanjut

Sangat Membantu, Jika Pasien Positif Virus Corona punya Aroma Khas, Maka Anjing bisa Mendeteksinya

Sempatkan Cari Wangsit, Terawangan Mbak You Ungap Soal Akhir Virus Corona: Masih Jungkir Balik

Wabah Virus Corona membuat sentimen rasis terhadap pelajar asal China di Australia
Wabah Virus Corona membuat sentimen rasis terhadap pelajar asal China di Australia (Screenshot video berita Nine News Australia)

Ia kembali berulah dengan meronta-ronta minta pulang

Pasien dalam pengawasan ( PDP) berinisial N (52) di Samarinda, Kalimantan Timur

Pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Inche Abdoel Moeis tersebut mengamuk dan memaksa minta pulang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (19/4/2020) malam.

Dari informasi yang dihimpun, alasan pasien tersebut memaksa pulang lantaran ingin merawat ibunya yang sedang sakit sejak Sabtu (18/4/2020).

“Iya mengamuk lagi pasien sama. Minta pulang,” ungkap petugas Satgas Covid-19 dari BPBD Samarinda Irfan kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Menyikapi kondisi itu, pihak rumah sakit dan tim gugus tugas sempat kesulitan melakukan upaya negosiasi dengan yang bersangkutan.

Hingga akhirnya, pasien tersebut baru berkenan kembali dirawat setelah didatangkan guru atau seniornya untuk membantu melakukan negosiasi.

Wanita Ini Meninggal Dunia setelah Lahirkan Anak Kembar, Ia Terkonfirmasi Positif Virus Corona

Rumahkan Ratusan Karyawan Imbas Virus Corona, Pemkab Kuansing Riau akan Panggil PT SGS dan Karyawan

“Kurang lebih satu jam kita negosiasi baru dia kembali ke kamarnya,” jelas dia.

Tak hanya itu, untuk membujuknya agar bersedia dilakukan perawatan itu, Pemkot Samarinda juga menjamin pengobatan ibunya yang dikabarkan sedang sakit.

“Jadi kami minta alamat lengkap ibunya biar Pemkot Samarinda yang urus,” kata dia.

Diketahui, pasien asal Samarinda itu menjalani isolasi sejak 8 April 2020.

Ia ditetapkan sebagai PDP setelah mengikuti kegiatan Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, yang bersangkutan sempat dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjaranie, Samarinda.

Setelah Corona dan Covid, Orangtua Ini Beri Nama Anaknya Sanitiser

Petugas medis RS Brooklyn New York tengah menangini pasien virus corona atau covid-19
Petugas medis RS Brooklyn New York tengah menangini pasien virus corona atau covid-19 (AFP via Tribun Medan)

Namun, karena berbuat anarkis dan mengancam perawat dengan pecahan kaca itu, pasien tersebut akhirnya dipindah ke RSUD Inche Abdoel Moeis.

Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor : Dony Aprian

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul PDP di Samarinda Kembali Berulah, Usai Ancam Perawat dengan Pecahan Kaca Kini Mengamuk di Rumah Sakit

BREAKING NEWS: Imbas Virus Corona, PT SGS di Kuansing Rumahkan Ratusan Pegawainya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved