Warganya Mati Kelaparan, Komentar Camatnya Buat Geram, Harus Masuk Daftar Penerima Bantuan Pula!
Kematian akibat kelaparan seharusnya tidak terjadi jika koordinasi yang baik antara jajaran pemerintahan, baik mulai dari tingkat RT
"Dengan adanya dampak Covid-19 ini anjuran Pemerintah Kota Serang ini agar RT, dan RW, Lurah, dan Camat mendata kepada warga masyarakat yang terdampak Covid Corona," tandasnya.
Simak videonya mulai menit awal:
Viral Curhat Yuli Tak Makan 2 Hari
Sebelumnya, Yuli telah bercerita tentang bagaimana kehidupannya, dan keluarganya di tengah pandemi Covid-19.
Bergantung dari penghasilan suami yang berprofesi sebagai pemulung, Yuli, dan keluarganya bahkan sempat tidak makan selama dua hari.
Saking laparnya Ia mengakui hanya makan apa yang bisa dimakan.
Pada acara iNews Sore Minggu (19/4/2020), awalnya Yuli bercerita mengapa dirinya bisa tak makan hingga dua hari.
Ia bercerita bagaimana sebelum pandemi Covid-19 menyerang, suaminya yang bekerja sebagai pemulung dapat mengumpulkan hingga Rp 50 ribu sehari.
Begitupula dengan anaknya yang pertama.
Ibu empat anak tersebut mengatakan setelah pandemi Covid-19 menyebar, suaminya hanya bisa mendapatkan Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu dalam sehari.
Karena kondisi Covid-19, Yuli becerita suaminya kini sulit menjual rongsokan.
"Sekarang ini mau jual rongsok juga sulit karena lapak-lapak semua sudah pada tutup," kata Yuli.
Yuli menceritakan dengan jumlah uang Rp 25 ribu, dirinya hanya membeli apapun yang bisa dibeli, seperti mie instan, dan makan apa saja yang bisa diperoleh.
"Kadang-kadang mie instan, kalau pengen makan nasi ya pakai beras tapi makan apa saja yang ada," kata dia.
"Istilahnya ada garam, ya garam," lanjutnya.
