Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wanita Lansia Pengidap Covid-19 Kabur dari Panti Jompo,Wafat Beberapa Saat Usai Ditemukan

Sempat kabur dari karantina di panti jompo, seorang wanita lanjut usia yang berusia 91 tahun pengidap virus corona akhirnya meninggal.

Editor: Nurul Qomariah
unsplash @martinsanchez
Ilustrasi Corona, Covid-19. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BRUSSELS - Sempat kabur dari karantina di panti jompo, seorang wanita lanjut usia yang berusia 91 tahun pengidap virus corona akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Dilansir dari Daily Mail, rupanya wanita itu pergi ke tempat asalnya beberapa jam sebelum meninggal.

Wanita itu rupanya memang ingin menghabiskan detik-detik terakhirnya mengunjungi tempat lamanya sebelum dia mati.

Wanita lansia itu dikabarkan hilang oleh staf panti jompo Dellebron di dalam wilayah Kortenaken, Flemish Brabant, Belgia setelah pukul 09.00 pagi pada Senin (20/4/2020).

Berdasarkan keterangan polisi lokal, dia meninggalkan sebuah catatan yang diberikan kepada tetangganya dan catatan itu mengatakan kalau dia merasa tidak puas berada di dalam ruangannya di tengah wabah.

Dari keterangan yang ada, mentalnya diketahui sehat dan tidak menderita demensia. Meski begitu, dia dinyatakan positif terjangkit virus corona tanpa gejala (asimptomatik).

Wanita lansia itu mengaku frustrasi terkunci di dalam ruangannya berdasarkan laporan Central European News.

Wanita yang tidak diketahui namanya itu merupakan salah satu dari 46 warga panti yang terjangkit virus corona dan diminta untuk dikarantina.

Proses penemuan wanita lansia Kepala kepolisian Luc Liboton memberitahu surat kabar lokal bahwa wanita itu terpeleset di pagi hari ketika para staf panti sibuk dengan warga panti lainnya.

Dia meninggalkan sebuah catatan yang mengatakan betapa tidak bahagianya dia ketika diminta terus menerus berada di dalam ruangan.

Liboton mengatakan, "wanita yang hilang itu meninggalkan catatan kepada tetangganya. Hal itu menjelaskan mengapa dia tidak puas dengan kenyataan dia harus berada terus menerus di kamarnya."

"Sebagai tindak pencegahan, dia juga tidak diizinkan untuk pergi ke mana pun di gedung itu, bahkan tidak berada di ruang umum. Aturan itu rupanya terlalu menekannya. Dia merasa membutuhkan kebebasan dan kesempatan untuk pergi keluar," tambah Liboton.

Liboton juga menambahkan kalau kepolisian berusaha untuk mencari tahu keberadaan wanita itu dari catatannya.

Tapi anjing pelacak sudah lebih dahulu menemukannya. Dia ditemukan lima kilometer dari panti jompo, bersembunyi di bawah semak di sebuah pemakaman di kota Waanrode, tempat asalnya.

"Dia berasal dari Waanrode, itulah mengapa dia ingin kembali ke sana berjalan kaki," ungkap Liboton.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved