Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sudah Tiga Hari Satu PDP di Tembilahan Riau Diisolasi di RSUD Puri Husada

Satu orang Pasien Dalam Pemantauan (PDP) masih dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Puri Husada Tembilahan Inhil Riau.

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nurul Qomariah
Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri
Satu PDP Covid-19 di Inhil Riau dirawat intensif di RSUD Puri Husada Tembilahan 

Apalagi lokasi kediaman pasien juga berdekatan dengan pasar pagi Tembilahan, sehingga sangat dikhawatirkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

“Setelah A dikebumikan belum ada upaya pemutusan rantai penularan, termasuk pemberian edukasi secara langsung kepada masyarakat di lingkungan setempat. Apapun yang dilakukan tim, itu yang kita minta, ada penanganan terhadap keluarga pasien, warga sekitar, terhadap pasar pagi yang berdekatan dengan kita, itu aja,” imbuhnya.

Usai A dipastikannya positif covid-19, menurutnya masyarakat menjadi resah dan saling menduga-duga karena tidak ada yang tahu secara pasti.

Meskipun keluarga pasien dikabarkan telah melakukan rapid test dengan hasil nonreaktif, atau negatif menurut rapid test, Wahyu menilai hasil uji rapid test bukanlah pengujian pasti.

“Artinya sampai ada kepastian pengujian RT PCR, belum ada kepastian apakah memang benar negatif atau positif,” ujarnya.

“ Apalagi saat ini meski terhadap keluarga korban dilakukan isolasi rumah, informasi yang saya dapat, diam-diam ada diantara mereka yang masih keluar. Kami tidak bisa megawasi 24 jam penuh,” jelas Wahyu lagi.

Keresahan masyarakat ini, dikatakan Wahyu, membuat masyarakat setuju melakukan pembatasan atau menutup jalan masuk lorong agar ada pengawasan sembari menunggu penaganan dan intruksi teknis dari gugus tugas.

“Kita hanya ingin membantu. Lorong ini kan akses ke pasar pagi, kalau tidak kita tutup orang bolak balik lewat situ, sementara keluarga pasien positif menjalani isolasi mandiri di sini,” ulasnya.

“ Karena belum ada arahan, kita mengambil kesimpulan sendiri menutup agar aman demi keselamatan warga,” ucap Wahyu.

Meskipun saat ini blokade sudah buka, Wahyu bersama masyarakat akan terus memantau aktifitas di wilayah tersebut sembari menunggu intruksi penanganan terhadap wilayah yang terjadi kasus covid-19.

“Kita serahkan kepada tim gugus tugas bagaimana, tapi kita masyarakat tetap berpartisipasi menjaga keamanan dan wilayah,” tuturnya.

Sementara itu, diungkapkan Wahyu, selama keluarga PDP positif berinisial A menjalani isolasi mandiri, bantuan sembako terus disalurkan dari berbagai pihak.

“Kita bersama - sama melawan virus ini, bantuan yang ada kita salurkan kepada keluarga yang terdampak,” tutup Wahyu.

Ketua RW setempat,Afdilah memastikan korban tidak memiliki riwayat perjalanan sebelum dipastikan terpapar covid-19.

Mengingat rute perjalanan sehari-harinya hanya ke surau setempat, pasar, dan rumah tempat tinggalnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved