Niat Trump Ingin Bantu Indonesia Dikritik Warganya, Sebab Stok Ventilator di Amerika Sendiri Menipis
Ciutan Presiden Donald Trump yang ingin mengirim Ventilator untuk Indonesia dinilai warganet Amerika tidak tepat mengingat kondisi dalam negeri mereka
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ciutan Presiden Donald Trump di Twitter menuai protes warga Amerika Serikat di linimasa akun media sosialnya tersebut. Meski mungkin niatnya baik ingin menolong Indonesia dalam mengatasi wabah pandemi Covid-19, namun hal tersebut dinilai warganet AS tidak tepat.
Dilansir dari Tribun Medan, Warganet AS menyebut seharusnya Donald Trump menginformasikan data terkait kasus Corona yang terjadi di negara-negara bagian AS, lantaran angka kematian di Negeri Paman Sam semakin melonjak.
• Permintaan Jokowi ke Presiden AS Tuai Kritikan, Warga AS ke Donald Trump: 50 Ribu Jiwa Meninggal
• Tanggapi Permintaan Bantuan Ventilator dari Presiden Jokowi, Donald Trump Dikritik Warga AS
Mereka juga mengungkit bahwa persediaan dalam negeri AS yang hingga kini dirasa belum cukup..
"Barusan berbicara dengan teman saya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Minta ventilator, dan akan kami sediakan. Kerja sama bagus antara kami," kata Trump, cuitan yang langsung ditanggapi ribuan komentar dalam waktu satu jam, Jumat (24/4/2020) malam.
Cuitan ini muncul, di tengah korban meninggal di Amerika Serikat melewati 50.000, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Lebih dari 3.000 kematian tercatat dalam 24 jam terakhir dan angka kematian total lebih dari 870.000.
Banyak komentar yang mengecam tindakan Trump itu karena kebutuhan dalam negeri di Amerika Serikat yang masih jauh dari cukup.
"Kamu bisa mengirimkan ventilator ke luar negeri namun tidak dapat menyediakan untuk negara bagian sendiri termasuk menyedikan PPE (Personal Protective Equipment- alat pelindung diri_ atau bahan untuk tes," cuit salah seorang netizen, Christopher Zullo.
Salah seorang lainnya dengan sinis menulis, "Saya tak peduli kalau kamu mengirim ventilaor ke Mars sekalipun, kamu bukan orang yang berazas kemanusiaan...50.000 orang meninggal....dan kamu meminta orang untuk minum disinfektan."
Trump juga menawarkan ventilator ke sejumlah kepala negara yang dikontak Jumat (24/4/2020) termasuk El Salvador, Honduras dan Ekuador.
Trump sendiri dalam cuitan berikutnya mengatakan dia mendapatkan "kajian sangat bagus dari pemerintah federal dalam menangani Virus Corona. Ventilator, membangun rumah sakit, tempat tidur dan tentu tes berlangsung sangat baik."
Amerika Serikat saat ini memiliki antara 160-000 sampai 200.000 ventilator namun sekitar satu juta pasien diperkirakan memerlukan alat ini dalam masa pandemi ini, menurut Society of Critical Care Medicine.
Di New York, episenter wabah di Amerika, rumah sakit-rumah sakit telah hampir kehabisan menurut Gubernur Andrew Cuomo awal bulan ini.
Sampai Jumat (24/4/2020), infeksi Virus Corona di AS, tercatat lebih dari 870.000, tertinggi di dunia dengan angka infeksi global 2,7 juta.
Sebelumnya komentar Trump terkait injeksi disinfektan untuk pasien Covid-19 menimbulkan ribuan kritikan di sosial media.
