Jalan Ratusan Meter Sambil Gotong Peti Jenazah, Pulang,Sopir Ambulans Corona Dipaksa Isolasi Mandiri

Saat mengantarkan jenazah Covid-19 ke pemakaman, sopir ambulans dan rekannya harus menggotong jenazah dalam pakaian APD sambil berjalan kratusan meter

Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Veri (dua dari kiri) dan Wili (paling kanan) berpose di belakang ambulans sebelum mengantar jenazah pasien positif corona ke pemakaman. (Dok Pribadi) 

Selain itu, selama pandemi corona menjadi momen saling menjaga kekompakan antar sesama tim.

Pria yang juga dari Satpol PP Bandar Lampung ini mengingat betapa berat tugas mereka.

Satu hal yang tak bisa dilupakan begitu saja, saat ia bersama relawan lainnya menggendong peti sejauh 200 meter menuju liang lahat.

Ditambah lagi derita saat mengenakan APD lengkap, yang membuat si pemakai gerah dan kesulitan mengatur napas.

Selama hampir 8 jam Wili menahan rasa tersiksa kala mengenakan APD.

"Jadi saat itu kami berpikir bagaimana caranya jenazah ini sampai. Karena kalau bukan kami, siapa lagi yang akan melakukannya," terang Wili.

Ia berharap wabah Covid-19 segera mereda.

Wili bahkan tak dapat membayangkan pada bulan puasa seperti sekarang ini harus mengantar jenazah dengan APD lengkap.

"Mudah-mudahan tidak ada lagi korban, karena berat sekali rasanya menjalani bulan puasa harus pake APD," tutupnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kisah Sopir Mobil Jenazah Corona di Lampung, Dijauhi Keluarga hingga Dipaksa Isolasi Mandiri

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved