Kisah Inspiratif
KISAH Cewek Cantik Isi Ramadhan dengan Ibadah dan Buat Menu Makanan dan Cemilan Baru Saat DiRumahAja
Biar nggak jenuh di rumah, selama PSBB di Pekanbaru berlangsung, saya jadi banyak coba bikin menu-menu cemilan dan masakan baru
Penulis: Alex | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejak wabah Covid-19 merebak di Pekanbaru, hampir semua sektor usaha dan pusat perbelanjaan turut mengurangi aktivitas sebagaimana anjuran pemerintah dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), untuk mencegah penularan Covid-19 lebih banyak.
Masyarakat dan karyawan yang bekerja di perusahaan juga diminta untuk bekerja dan melakukan kegiatan di rumah, dalam menekan angka penularan terus berlanjut.
Fazila Arista, selaku Store Operation Associate bagian Nonbook di Gramedia SKA, saat ini juga lebih banyak melakukan aktivitas di rumah.
Walau hingga saat Fazila masih bekerja, namun tidak lagi intens seperti sebelumnya, untuk sementara waktu.
"Semenjak wabah Covid-19, jadwal kami sudah tidak seperti biasanya lagi, dan tidak masuk setiap hari. Kami dibagi menjadi dua tim dan bergantian masuk. Jadi sebulan hanya masuk 15 hari, tetapi setelah adanya PSBB di Pekanbaru jadwalnya berubah lagi, dan yang diperbolehkan masuk ke mal untuk karyawan hanya 2 orang setiap harinya. Jadi dalam satu hari hanya ada 1 Sales Superatendent (SS) dan 1 Store Operation Associate (SOA), jadi Zila sekarang hanya masuk sekali dalam 3 hari," kata Zila kepada Tribunpekanbaru.com pada Selasa (28/4/2020).
Dikatakan Zila, dirinya saat ini banyak melakukan kesibukan di rumah, untuk mengisi waktu Ramadhan, dan melakukan berbagai aktivitas yang berbeda, agar tidak bosan selama di rumah.
"Sekarang DiRumahAja, jadi lebih banyak beraktivitas di rumah, karena ini bulan Ramadhan, jadi pengen banyak melakukan hal-hal yang bermanfaat. Bisa perbanyak ibadah, zikir dan shalawat," imbuhnya.
Selain itu, dikatakan Zila, selama PSBB saat ini, ia juga mencoba berbagai aneka menu masakan, berkreasi sehingga di rumah terasa lebih menyenangkan, tanpa rasa bosan.
"Biar nggak jenuh di rumah, selama PSBB di Pekanbaru berlangsung, saya jadi banyak coba bikin menu-menu cemilan dan masakan baru. Setidaknya supaya DiRumahAja tidak terasa membosankan," imbuhnya.
Zila berharap, agar kondisi secepatnya kembali pulih seperti biasa, sehingga masyarakat secara keseluruhan bisa beraktivitas seperti biasa lagi.
Namun setidaknya dikatakannya situasi saat ini bisa dipetik hikmahnya dan menjadi pembelajaran kedepannya.
"Kondisi ini semoga cepat berlalu, kita bisa beraktivitas seperti biasa kembali. Tapi situasi ini jangan biarkan lewat begitu saja, mesti ada hikmah dan pembelajaran yang kita ambil," tuturnya.
KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jalani Diet di Bulan Ramadhan
Walau saat ini dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pekanbaru, namun kegiatan yang dilaksanakan oleh Amanda Chairunnisa dalam bulan suci Ramadhan tetap bisa dilaksanakan.
Funding Officer BRI Syariah KC Pekanbaru Arifin Ahmad ini tetap bisa menjalankan puasa sebagaimana yang ia lakukan pada Ramadhan sebelumnya.
Mulai dari melaksanakan ibadah, menjalankan olahraga, dan menjalani hidup sehat.
"Dalam masa wabah Covid-19 saat ini memang serba terbatas. Tapi bukan berarti kita tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Saya tetap menjalankan Ramadhan seperti biasa, berolahraga, dan tetap fit dalam berpuasa," kata Amanda kepada Tribun, Senin (27/4/2020).
Menyiapkan menu berbuka, Manda yang saat ini tengah menjalani program diet, biasanya tetap mengkonsumsi karbo, namun mengganti nasi dengan kentang.
Ia juga mengurangi ta'jil dan gula.
Selanjutnya saat sahur, ia minum susu dan makan kurma.
"Untuk olahraga, saya juga rutin lakukan setiap malam setelah tarawih. Olahraganya yang ringan-ringan saja, yang bisa dilakukan di rumah. Alhamdulillah saya yang dulu 85 kilogram, sekarang sudah turun menjadi 65 kilogram. Targetnya 55 kilogram. Mudah-mudahan Ramadhan ini tercapai, tanpa mengurangi nutrisi kebutuhan tubuh," ujarnya.
Untuk ibadah shalat tarawih, dikatakan Amanda, ia malaksanakan di rumah bersama keluarganya.
Ayahnya langsung menjadi imam.
"Kebetulan saat ini kan dianjurkan sholat tarawih di rumah, jadi Papa jadi imam tarawih di rumah. Kalau papa lagi nggak di rumah, adek jadi imamnya," ulasnya.
Di luar kesehariannya sebagai Funding Officer BRI Syariah KC Pekanbaru Arifin Ahmad, Manda juga beraktivitas sebagai youtubers.
Ia bertindak sebagai assisten co-host di YouTube Vinonesia Channel.
Selain itu, biasanya Amanda juga aktif sebagai MC di berbagai acara-acara di Pekanbaru.
Namun karena Covid-19 saat ini, banyak iven-ivennya yang sebelumnya sudah direncanakan akhirnya terpaksa ditunda dan juga dibatalkan.
"Nge-MC masih, cuma karena Covid-19, agenda yang telah terencana sebelumnya terpaksa ditunda, dan ada juga yang terpaksa dibatalkan. Semoga wabah Covid-19 cepat berlalu, dan kita semua bisa beraktivitas seperti biasa kembali," harapnya.
KISAH Dosen Cantik Jaga Kesehatan Selama Menjalani Puasa Ramadhan Saat Wabah Virus Corona
Dosen cantik bernama Deswita merasakan perbedaan menjalani Ramadhan dalam kondisi bebas dan dalam kondisi wabah virus corona
Selama virus corona melanda, dosen cantik ini tetap mengajar secara online atau e-learnig, dan baginya Ramadhan tetap bermakna walau serba terbatas dalam menjalaninya.
Menurut Deswita, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan.
Bahkan berbagai macam keistimewaan yang dimiliki di Bulan Ramadhan, sehingga menjadikannya berbeda dengan bulan-bulan lain dalam kalender Hijriah.
Namun pelaksanaan Ramadhan kali ini, kata wanita yang mengajar di UIN SUSKA Riau, STIE Prakarti Mulya dan AKBID Laksamana Pekanbaru itu berbeda dengan tahun sebelumnya, karena dengan kondisi dan situasi adanyawabah virus corona.
"Akan tetapi hal itu tidak mengurangi aktifitas kita untuk tetap beraktifitas seperti mengajar dan Bimbingan mahasiswa meskipun aktifitas tersebut dilaksanakan secara online," ujar Deswita yang juga merupakan Staf di KONI Riau.
Selama bulan ramadhan jelas wanita kelahiran Solok, Sumbar ini, tubuh manusia itu perlu beradaptasi dengan puasa.
"Selama puasa kita diwajibkan menahan lapar dan haus, dan inilah yang perlu disesuaikan," ucap Deswita.
Agar tubuh bisa beradaptasi dan tetap bugar, terang wanita yang hobi menyanyi dan traveling ini adalah tetap menjaga kesehatan.
Selain itu, menjaga pola makan, tidur yang cukup, banyak mengkonsumsi buah dan sayur, serta minum vitamin dan suplemen.
Kemudian, tetap olahraga ringan dirumah seperti yoga 3 kali seminggu dengan durasi 15 sampai 20 menit.
Biofile:
Nama : Deswita S SE MM
Tempat / Tanggal Lahir : Solok / 31 Desember 1981.
Pekerjaan : Staf di KONI Riau, Dosen / Tenaga Pengajar di UIN SUSKA Riau, STIE Prakarti Mulya, AKBID Laksamana Pekanbaru.
Hobi : Menyanyi, Traveling
KISAH PERAWAT Cantik di Riau Jalani Ramadhan Teteskan Air Mata
Banyak orang harus berpisah dengan orang yang dicintai dan orang yang disayanginya karena wabah virus corona atau Covid-19.
Baik itu berpisah karena meninggal dunia, maupun berpisah karena menjalani isolasi di rumah sakit.
Namun, kisah satu ini adalah kisah seorang perawat cantik yang merawat pasien Covid-19 yang harus berpisah dengan keluarga saat Ramadhan tiba hingga ia meneteskan air mata.
Bulan Ramadhan menjadi momentum yang spesial bagi umat Islam, biasanya menjadi waktu untuk bersama-sama mulai dari mempersiapkan untuk sahur perdana, tarawih bersama hingga berbuka dan ibadah lainnya.
Namun bulan ramadhan kali ini, berbeda dengan sebelum-sebelumnya, hal ini disebabkan adanya pandemi wabah covid-19 yang sudah melanda dunia sejak beberapa waktu terakhir.
Bahkan ada yang harus berpisah dengan keluarganya karena wabah ini, seperti yang dirasakan para tenaga medis perawat pasien covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Riau, mereka harus berpisah dengan keluarga saat Ramadhan, bahkan sudah jauh hari jelang Ramadhan tiba.
Mereka sengaja tidak pulang ke rumah karena takut tertular virus corona, disebabkan aktivitas mereka yang kontak langsung dengan pasien positif dan pasien dalam pengawasan covid-19.
Maka sebagai antisipasi itu, mereka pun diinapkan di hotel yang disediakan pemerintah Provinsi Riau, sedangkan anak dan keluarga mereka jauh, tidak ada bertemu lagi.
Hal itulah yang dialami perawat cantik bernama Ayu Ramadhani Putri Nasution perawat yang saat ini sudah lebih sebulan tidak bertemu keluarganya, kebetulan orangtuanya sedang berada di Kota Medan.
"Keluarga Putri tidak di sini jadi emang sendiri puasa tahun ini. Tidak dengan keluarga seperti biasanya," ujar perawat cantik yang akrab dipanggil Putri ini.
Menurut Putri tahun ini ia melewati awal Ramadhan dengan penuh kesedihan, karena biasanya banyak momen spesial yang dilewati bersama saat masuk Ramadhan.
"Sedih lah, tahun kemarin masih sama mamak mulai awal puasa sampai lebaran. Tahun ini awal puasa aja udah sendiri," ujar gadis berusia 26 tahun ini.
Namun demikian Putri setiap hari selalu telpon ibunya yang kebetulan saat ini berada di Kota Medan, Putri hanya tinggal sendiri di Kota Pekanbaru.
"Kami ada beberapa orang yang nggak pulang ke rumah. Kalau pun pulang sesekali aja. Selebihnya lebih banyak tinggal di hotel," ujar Putri.
Ada momen yang membuat Putri harus meneteskan air mata saat memasuki Ramadhan, karena ada kebiasaan yang selalu menjadi rutin keluarganya melaksanakan silaturahmi jelang Ramadhan.
"Nah ini yang kemaren sempat bikin nangis sendiri. Tiap mau Ramadhan tu biasanya kita sering masak besar trus antar ke tetangga dan saudara-saudara yang ada disini. Jadi pas sahur pertama biasanya lauknya banyak itu. Tahun lalu malah putri sengaja minta jadwal dinas diliburin supaya bisa bantu mamak masak," ujarnya mengingat momen spesial itu.
Bahkan kebiasaan itu tiap tahun biasanya dijalankan keluarganya, momen yang sangat spesial lagi keliling maaf-maafan ke rumah saudara bareng keluarganya.
"Tapi tahun ini tidak ada, dan saya Ikhlas menjalani ini semuanya, semoga musibah ini cepat berlalu dan kita bisa jalani hidup dengan normal kembali," ujarnya.
Selain Putri, perawat lainnya yang tidak kalah sedihnya menjalani Ramadhan tanpa keluarga Dewi, ibu dua anak ini bahkan sudah pisah dengan anak dan keluarganya sejak sebulan terakhir.
"Nggak bisa diungkapkan lagi, udah bengkak mata karena dua hari ni menangis, ramadhan kali ini harus sendri, tanpa anak dan keluarga. Begitu berat ujian yang dijalani kali ini," ujar Dewi yang saat ini anaknya berada di rumah orangtuanya di Bangkinang.
Bahkan sahur pertamanya sendiri, nasi tidak bisa ditelannya karena teringat kedua anak dan keluarga di kampung.
"Sahur aja nggak termakan nasi, nanti harus berbuka lagi sendri, ya allah cepatlah ini berlalu," ujarnya.
Biasanya kata Dewi, momen yang menjadi spesial bagi mereka saat Ramadhan mulai dari buka bersama, ngabuburit bareng anak-anak, sholat magrib, taraweh bersama, sahur bersama.
"Sekarang harus sendiri, anak jauh disana, demi tugas ya mau gimana lagi," jelasnya.
Kisah Inspiratif - Tribunpekanbaru.com / Alexander.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kisah-cewek-cantik-buat-resep-makanan-cemilan-guna-hilangkan-jenuh-jalani-ramadhan-saat-dirumahaja.jpg)