Nasib 13 TKI Terombang-ambing di Tengah Laut 14 Hari, Dibuang oleh Nelayan Malaysia di Hutan Bakau?
13 TKI itu dievakuasi Sat Polair Polres Tanjung Balai bersama personel BKO Pol Airud Polda Sumut dari hutan bakau di perairan Asahan
Tim berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tanjung Balai terkait penjemputan TKI illegal ini.
(Dok. Polres Tanjung Balai)Para TKI ini berasal dari Asahan dan Tanjung Balai.
"Dari hasi pemeriksaan kesehatan, 13 TKI negatif terindikasi Covid-19 dan akan dipulangkan kepada pemdanya masing-masing atau kepada keluarganya," ujar Putu.
Menurut Kapolres Tanjung Balai, AKBP Putu Yudha Prawira yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/5/2020) pagi, mengatakan bahwa kesemua TKI itu tak saling kenal satu sama lain.
Ada yang berangkat sendirian dari tempat kerja di negera tetangga, ada pulang yang berangkat bersama tapi dari tempat yang berlainan.
Dalam upaya untuk bisa kembali ke tanah air, 13 TKI ilegal itu ternyata harus menempuh perjalanan cukup melelahkan.
Jika dengan perjalanan normal dari Malaysia ke Tanjung Balai memakan waktu 4 jam, mereka harus menempuh waktu berhari-hari di tengah laut untuk bisa sampai di pulau Asahan.
"Mereka ini ada yang 5 jam, ada juga yang 2 hari sampai 4 hari terombang-ambing di tengah laut di kapal ikan Malaysia," katanya.
Dari Malaysia mereka menggunakan kapal kecil dan di tengah laut barulah berpindah ke kapal ikan besar.
(Dok. Polres Tanjung Balai)Namun ternyata mereka justru ditelantarkan di tengah hutan bakau hingga akhirnya ditemukan oleh petugas gabungan.
"Jadi kenapa mereka sampai 4 hari, ini karena tak mau rugi juga orang yang jemput, hanya 1 atau 2 orang. Nunggu terkumpul. Kapal penjemput ini kapal dari Indonesia. Setelah mereka pindah ke kapal ikan Indonesia, baru lah mereka dibawa ke perairan Asahan," katanya.
"Takut juga mereka ditangkap. Kapal yang ketangkap kita proses hukum dan yang diproses itu pemilik kapal. Pidana kalau ketangkap," katanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tki-telantar-di-pinggir-hutan-bakau-di-perairan-asahan.jpg)