Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Nasib 13 TKI Terombang-ambing di Tengah Laut 14 Hari, Dibuang oleh Nelayan Malaysia di Hutan Bakau?

13 TKI itu dievakuasi Sat Polair Polres Tanjung Balai bersama personel BKO Pol Airud Polda Sumut dari hutan bakau di perairan Asahan

Editor: Muhammad Ridho
Dok. Polres Tanjung Balai
Tangkapan video memperlihatkan TKI Ilegal kesusahan naik ke kapal patroli yang menemukan mereka telantar di pinggir hutan bakau di perairan Asahan pada Jumat (1/5/2020) pagi tadi. Sebelum ditemukan, mereka 2 hari 2 malam tidak makan di tengah laut. 

Tim berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Tanjung Balai terkait penjemputan TKI illegal ini. 

Tangkapan video memperlihatkan TKI Ilegal kesusahan naik ke kapal patroli yang menemukan mereka telantar di pinggir hutan bakau di perairan Asahan pada Jumat (1/5/2020) pagi tadi. Sebelum ditemukan, mereka 2 hari 2 malam tidak makan di tengah laut.(Dok. Polres Tanjung Balai)
Tangkapan video memperlihatkan TKI Ilegal kesusahan naik ke kapal patroli yang menemukan mereka telantar di pinggir hutan bakau di perairan Asahan pada Jumat (1/5/2020) pagi tadi. Sebelum ditemukan, mereka 2 hari 2 malam tidak makan di tengah laut.

Para TKI ini berasal dari Asahan dan Tanjung Balai.

"Dari hasi pemeriksaan kesehatan, 13 TKI negatif terindikasi Covid-19 dan akan dipulangkan kepada pemdanya masing-masing atau kepada keluarganya," ujar Putu.

Menurut Kapolres Tanjung Balai, AKBP Putu Yudha Prawira yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (2/5/2020) pagi, mengatakan bahwa kesemua TKI itu tak saling kenal satu sama lain.

Ada yang berangkat sendirian dari tempat kerja di negera tetangga, ada pulang yang berangkat bersama tapi dari tempat yang berlainan.

Dalam upaya untuk bisa kembali ke tanah air, 13 TKI ilegal itu ternyata harus menempuh perjalanan cukup melelahkan.

Jika dengan perjalanan normal dari Malaysia ke Tanjung Balai memakan waktu 4 jam, mereka harus menempuh waktu berhari-hari di tengah laut untuk bisa sampai di pulau Asahan.

"Mereka ini ada yang 5 jam, ada juga yang 2 hari sampai 4 hari terombang-ambing di tengah laut di kapal ikan Malaysia," katanya.

Dari Malaysia mereka menggunakan kapal kecil dan di tengah laut barulah berpindah ke kapal ikan besar.

Sebanyak 13 TKI Ilegal bersusah payah naik ke kapal patroli gabungan dari pinggir hutan bakau di perairan Asahan pada Jumat (1/5/2020) pagi tadi. Sebelum ditemukan telantar, mereka 2 hari 2 malam di atas makam tanpa makan.(Dok. Polres Tanjung Balai)
Sebanyak 13 TKI Ilegal bersusah payah naik ke kapal patroli gabungan dari pinggir hutan bakau di perairan Asahan pada Jumat (1/5/2020) pagi tadi. Sebelum ditemukan telantar, mereka 2 hari 2 malam di atas makam tanpa makan.

Namun ternyata mereka justru ditelantarkan di tengah hutan bakau hingga akhirnya ditemukan oleh petugas gabungan.

"Jadi kenapa mereka sampai 4 hari, ini karena tak mau rugi juga orang yang jemput, hanya 1 atau 2 orang. Nunggu terkumpul. Kapal penjemput ini kapal dari Indonesia. Setelah mereka pindah ke kapal ikan Indonesia, baru lah mereka dibawa ke perairan Asahan," katanya.

Baca Juga: Mantan Menteri Perdagangan Usul BI Cetak Uang Rp 4.000 Triliun Untuk Dibagi ke Masyarakat di Tengah Krisis Akibat Pandemi Covid-19: Harus Ada Kebijakan Tidak Biasa

"Takut juga mereka ditangkap. Kapal yang ketangkap kita proses hukum dan yang diproses itu pemilik kapal. Pidana kalau ketangkap," katanya. (*)

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved