Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Saksikan Jasad Rekannya Dibuang ke Laut, 'Kami Sudah Ngotot, Tapi Wewenang Ada pada Kapten Kapal

Pemandangan memilukan disaksikan ABK Indonesia di Kapal China. Mereka hanya bisa melihat jasad rekannya dibuang ke laut. Tak berkutik karena wewenang

Editor: Budi Rahmat
NET
Ilustrasi jenazah 

Di antaranya, jenazah meninggal karena penyakit menular atau kapal tidak memiliki fasilitas menyimpan jenazah, sehingga dapat berdampak pada kesehatan di atas kapal.

Sebelumnya diberitakan, video yang menggambarkan perusahaan kapal China membuang jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia ke tengah laut saat tengah berlayar, mencuat ke publik.

Video yang menghebohkan warganet itu diungkapkan oleh media Korea Selatan (Korsel).

Dalam video itu, kanal MBC memberikan tajuk "Eksklusif: 18 jam sehari kerja. Jika jatuh sakit dan meninggal, dilempar ke laut".

Selanjutnya, Youtuber Jang Hansol, mengulas video yang dirilis oleh stasiun televisi MBC itu, di kanal youtube-nya, Korea Reomit, pada Rabu waktu setempat (6/5/2020).

Perbudakan ABK WNI di Kapal China, Mirip dengan Kasus Benjina di Maluku Tahun 2015 Lalu

Sama-sama Kerahkan Kapal Perang ke Laut China Selatan, Amerika dan China Pamer Kekuatan Militer

Tewas Usai Dibudak Puluhan Jam dengan Gaji Cuma Rp 135 Ribu, Jenazah ABK Indonesia di Kapal China Dilempar ke Tengah Laut, Aksinya Dibongkar YouTuber Hingga Viral
Tewas Usai Dibudak Puluhan Jam dengan Gaji Cuma Rp 135 Ribu, Jenazah ABK Indonesia di Kapal China Dilempar ke Tengah Laut, Aksinya Dibongkar YouTuber Hingga Viral (Tangkap layar YouTube/MBC via Kompas.com)

"Video yang akan kita lihat habis ini adalah kenyataan pelanggaran HAM terhadap orang Indonesia yang bekerja di kapal China," ujar Hansol menirukan penyiar tersebut.

Dalam video itu, disebutkan MBC mendapatkan rekaman itu setelah kapal tersebut kebetulan tengah bersandar di Pelabuhan Busan.

Berdasarkan terjemahan yang disampaikan oleh Hansol, orang-orang Indonesia itu meminta bantuan kepada pemerintah Korea Selatan dan media setempat.

Pada awalnya, pihak televisi tidak bisa memercayai rekaman tersebut. Apalagi ketika dilakukan pemeriksaan, kapal itu disebutkan sudah kembali berlayar.

Dalam terjemahan yang dipaparkan Hansol, pihak televisi menyatakan dibutuhkan adanya penyelidikan internasional untuk memastikan kabar itu.

Dalam berita, video itu disebutkan bertanggap 30 Maret di Samudera Pasifik bagian barat, di mana terdapat sebuah kotak dibungkus kain merah.

Berdasarkan terjemahan dari Hansol, kotak yang ditempatkan di geladak kapal adalah Ari, pria yang berusia sekitar 24 tahun.

Disebutkan bahwa dia sudah bekerja lebih dari satu tahun dan meninggal. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengalaman Pahit ABK Indonesia di Kapal China, Hanya Ingin Kuburkan Teman dengan Layak

Bu Susi Jadi Trending, Heboh Soal Perbudakan ABK Indonesia di Kapal China

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved