Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rindu Anak Istri di Kampung, Pria yang di PHK Ini Berniat Pulang Jalan Kaki dari Tasikmalaya-Jakarta

Karena tak ada pekerjaan dan rindu anak serta istrinya, Saparudin pun memilih untuk pulang kampung.

Editor: M Iqbal
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Sua petugas kesehatan berpakaian hazmat lengkap memeriksa pemudik asal Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, yang memaksa pulang dan berniat akan berjalan kaki dari Jakarta ke Tasikmalaya, Minggu (10/5/2020).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pandemi Virus Corona menyebabkan Safarudin (45) harus kehilangan pekerjaannya.

Saparudin bekerja di Jakarta sebagai sopir boks pakaian. Kadang ia juga membawa mobil pribadi milik atasannya.

Namun saat pandemi Covid-19, perusahaannya hampir gulung tikar. Ia pun di PHK.

Ia pun berusaha bertahan di Jakarta beberapa pekan tanpa pekerjaan.

Karena tak ada pekerjaan dan rindu anak serta istrinya, Saparudin pun memilih untuk pulang kampung.

Ia berhasil pulang kampung dari Jakarta ke Tasikmalaya untuk menemui istri dan anaknya.

Pasangan Remaja Terjaring di Hotel, Ditemukan Alat Kontrasepsi dan Video Mesum Mereka di Ponsel

Awalnya ia berniat untuk jalan kaki. Namun di tengah perjalanan, ia ditawari naik mobil travel dengan ongkos Rp 400.000.

"Saya pulang ke Tasikmalaya, memang sudah berniat berjalan kaki sampai ke Tasikmalaya. Namun, baru beberapa kilometer berjalan kaki, ada mobil travel menawarkan saya untuk pulang, saya pun naik. Selama di mobil travel dari Jakarta ke Tasikmalaya cuma ada dua penumpang termasuk saya," kata dia.

Di dalam mobil travel, ia dan satu penumpang lainnya duduk berjauhan.

"Duduk kami berjauhan, saya duduk sendiri di kursi tengah, satu penumpang lagi duduk di kursi paling belakang, sopir di depan di tempatnya," ungkap dia.

Ibu Bacok Anak Kandung yang Sedang Tidur, Berawal dari Minta Antar Pulang Kampung

Suhu tubuh 38,4 derajat

Setelah tiba di Pasar Cinaem, Kabupaten Tasikmalaya, Saparudin melanjutkan perjalanan dengan naik ojek dengan ongkos Rp 100.000.

 
Safarudin masih harus menempuh jarak 15 kilometer untuk tiba di kampungnya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pangandaran.

Setiba di kampungnya, Safarudin diminta untuk mengisolasi diri di rumahnya selama 14 hari.

"Saya sekarang di sini saja, saya juga sekarang lagi diam saja di rumah tak mau kemana-mana. Saya dianjurkan oleh tenaga medis puskesmas untuk isolasi mandiri selama 14 hari," kata Safarudin, Minggu (10/5/2020).

Pergoki Maling, Penjaga Sarang Burung Walet di Pelalawan Dibacok 2 Kali, Berhasil Selamatkan Diri

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved