Update Virus Corona di Riau
Warga Riau Terdampak Covid-19 Dapat Bantuan Tunai Selama Tiga Bulan, Kapan Disalurkan?
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengungkapkan, Pemprov Riau sudah menyiapkan anggaran bantuan tunai kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Riau.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ilham Yafiz
Hingga saat ini Pemprov Riau belum bisa menyalurkan bantuan tersebut karena usulan data penerima bantuan sosial dari kabupaten kota belum ada yang masuk.
"Belum, kita masih menunggu data dari kabupaten kota. Sampai hari ini datanya belum final yang masuk ke kita," kata Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Riau, Dahrius Husin.
"Hari ini rencana kita mau surati lagi kabupaten kota supaya mereka secepatnya menyampaikan data-data itu," imbuhnya.
Pihaknya mengaku tidak bisa menyalurkan dana bantuan sosial Covid-19 tersebut sebelum data dari kabupaten kota diusulkan ke Pemprov Riau. Sebab data usulan dari kabupaten kota tersebut menjadi dasar bagi Pemprov Riau dalam menyalurkan bantuan ini.
"Kita minta itu segera disampaikan," kata Dahrius.
Namun pihaknya memaklumi keterlambatan tersebut, sebab saay ini seluruh daerah memang sedang sibuk menyiapkan data.
Apalagi saat pandemi virus corona ini ada banyak jenis bantuan yang diterima oleh masyarakat.
Sehingga dibutuhkan waktu untuk melakukan pendataan dilapangan agar penerima bantuan tidak tumpang tindih.
Sebab untuk penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat melalui Kemensos tidak dibenarkan mendapatkan bantuan lagi dari pemerintah daerah.
"Kita maklum jugalah, kawan-kawan di kabupaten kota memang sedang sibuk sekarang. Data bantuan sosial tunai, bantuan tunai dana desa, bantuan kartu pra kerja itu kan harus dilakukan pendataan semua. Ini dilakukan agar tidak tumpang tindih penerimanya," sebutnya.
Menurut keterangan Dahrius, jumlah bantuan tunai yang diberikan Pemprov Riau kepada masyarakat Riau yang terdampak Covid-19 sebesar Rp 300 ribu per Kepala Keluarga (KK).
Para penerima bantuan ini adalah masyarakat yang mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah kabupaten kota. Bukan penerima bantuan tunai dan PKH dari pemerintah pusat.
"Bantuan tunai ini diberikan kepada masyarakat miskin dan rentan miskin yang terdampak Covid-19. Kabupaten kota memberikan mereka ini bantuan sembako, kita memberikan uang diberikan kepada orang yang sama supaya cukup," katanya.
Sebab kata Dahrius, jika hanya mengandalkan bantuan Sembako dari kabupaten kota saja, maka masyarakat tersebut akan sulit untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Apalagi bantuan sembako dari kabupaten kota hanya cukup untuk beberapa pekan saja.
Sehingga untuk meringankan beban masyarakat tersebut, Pemprov Riau memberikan bantuan tunai kepada masyarakat yang sama.
"Kalau sembako dengan nilai Rp 200 ribu untuk sebulan itukan tidak cukup. Apalagi yang punya anak sampai 5, itukan berat. Makanya Pemprov menambah Rp 300 ribu kepada masyarakat tersebut," katanya.
( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/bergaji-rp-20-juta-orang-kaya-dokter-asn-masuk-daftar-penerima-bantuan-warga-terdampak-covid-19.jpg)