Heboh Daging Sapi 'Jadi-jadian' di Bandung, Begini Cara Membedakan Daging Sapi dan Daging Babi
Heboh aksi curang penjual daging babi yang dipalsukan sebagai daging sapi di sejumlah pasar di Bandung ditangkap polisi.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Heboh aksi curang penjual daging babi yang dipalsukan sebagai daging sapi di sejumlah pasar di Bandung ditangkap polisi.
Aksi itu ternyata sudah berlangsung satu tahun.
Daging sapi 'jadi-jadian' atau daging babi yang diolah serupa daging sapi beredar di pasaran.
Menurut polisi, daging babi yang sudah dipasarkan para pelaku mencapai 63 ton.
Puluhan ton daging babi ini dijual sebagai daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung. Untuk mengelabui pembeli, daging babi dicampur dengan boraks.
Boraks membuat daging babi berwarna lebih merah sehingga sulit untuk dibedakan dengan daging sapi.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, mengatakan, pejualan daging babi sebagai daging sapi itu sudah berlangsung selama setahun di Pasar Banjaran, Pasar Baleendah, dan Pasar Majalaya.
Di tingkat pengepul, daging dijual Rp 60 ribu per kilogram, sedangkan di tingkat pengecer dijual Rp 70 ribu-Rp Rp 90 ribu per kilogram.
"Pengepul mendapatkannya dari Solo, Rp 45 ribu per kilogramnya," ujar Hendra di Mapolresta Bandung, Senin (11/5/2020).
Polisi, ujar Kapolresta, lantas melakukan penyelidikan.
Akhinya, diketahui bahwa daging sapi abal-abal itu berasal dari pengepul yang berada di Kampung Lembang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
Empat orang ditangkap dalam penyergapan di Kampung Lembang, Sabtu (9/5).
Mereka berinisial P (46) dan T (55), keduanya pengepul, serta AS (39) dan AR (38), keduanya pengecer.
Melansir Tribunnews, untuk mengawetkan daging babi seolah-olah daging sapi, pelaku mencampurkan borak ke daging babi sehingga warnanya lebih merah menyerupai daging sapi.
Modus pedagang menjual daging sapi yang ternyata daging babi di Kabupaten Bandung akhirnya terbongkar polisi.
Sayangnya, kasus semacam ini bukan sekali ini terjadi, melainkan sudah berkali-kali.
Terjadinya kasus semacam ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang-orang yang ingin membeli daging sapi, khususnya umat Muslim yang mengharamkan daging babi atau celeng.
Modus penjualan daging babi sebagai daging sapi bisa menyebabkan kita tertipu, alih-alih membeli daging sapi malah bisa mendapatkan daging babi.
Bagi orang awam, daging sapi yang dioplos dengan daging babi akan sulit membedakannya.
Hal ini dikarenakan keduanya memiliki bentuk dan warna yang sekilas menyerupai.
Lalu bagaimana cara membedakan daging sapi dengan daging babi atau daging babi hutan alias celeng?
Berikut 5 cara mudah untuk mengetahui perbedaan antara daging sapi dengan daging babi atau daging oplosan:
1. Warna daging
Daging babi memiliki warna yang lebih pucat, sedangkan daging sapi cenderung kemerahan.
2. Serat daging
Daging sapi memiliki serat daging yang sangat terlihat jelas. Seratnya juga terlihat sangat padat dan garis-garis pada dagingnya juga tampak sangat jelas.
Berbeda dengan daging babi yang memiliki serat tidak sejelas daging sapi. Serat daging babi terlihat samar-samar dan renggang.
3. Penampakan lemak
Jika dilihat dari kandungan lemaknya, daging babi memiliki kandungan lemak yang berbentuk elastis, basah, dan susah untuk dilepaskan. Sedangkan pada daging sapi, kandungan lemaknya lebih kaku.
4. Tekstur daging
Tekstur daging sapi lebih kaku dan padat. Sedangkan daging babi lebih lembek dan elastis atau sangat mudah direnggangkan sehingga tekstur daging babi terasa sangat kenyal.
5. Aroma daging
Aroma daging sapi lebih anyir daripada aroma daging babi.
Itulah 5 cara tepat membedakan daging sapi dan daging babi.(*)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com, tribunjabar.com dan Health.Grid.Id
• Hampir 1 Tahun Pembeli Tertipu, Akhirnya TERKUAK Cara Pedagang Membuat Daging Babi Mirip Sapi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-membedakan-daging-sapi-dan-babi.jpg)