Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Seperti Umumnya, Pasien Virus Corona di Indonesia Miliki Gejala yang Berbeda, Pertanda Apa?

Ada yang aneh dengan pasien positif virus corona di Indonesia. Gejalanya tidak seperti pada umumnya. bukan sesak nafas, namun hangguan pencernaan

Editor: Budi Rahmat
EPA-EFE/STR
Tim medis tangani pasien virus Corona 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Harus semakin waspada dengan infeksi virus corona di Indonesia. Sebab gejala yang ditimbulkan justru berbeda dengan pasien yang sama di negara lainnya.

Kenyataan yang sempat membuat ilmuwan heran. Heran dengan gejala pasisn positif virus corona di Indonesia.

Sebab, jika biasanya ada ge;aja batuk, sesak nafas sepeti halnya flu, namun di Indonesia justru adanya gangguan pencernaan.

Kenyataan itu tentu saja menjadi perhatian tim medis. Sebab mereka harus lebih berhati-hati mendeteksi sesoeang yang positif virus corona atau tidaknya

Saat Tetangganya Sudah Sembuh, Wanita Hamil 7 Bulan Ini justru Baru Dinyatakan Positif Virus Corona

Pasien Positif Virus Corona Kabur Pakai Motor Saat Akan Diisolasi Buat Geram, Santai Masuk ke Klinik

Sumpah China ke Dunia Soal Vaksin Virus Corona, Xi Jinping: Akan Jadi Milik Dunia Internasional

Fakta mengerikan Virus Corona
Fakta mengerikan Virus Corona (EPA via AlJazeera)

.Virus SARS-CoV-2, diyakini telah bermutasi menjadi makin bervariasi.

Mutasi virus corona juga telah menyebabkan ilmuwan kesulitan mendeteksi gejala yang berubah-ubah.

WHO menyuarakan gejala Covid-19 ditandai dengan demam, batuk ringan hingga berat, juga sesak napas. 

Namun di Indonesia telah ditemukan gejala baru yang mengherankan.

Gejala baru yang dialami oleh pasien yang positif Corona di Indonesia bahkan disebut aneh dan membuat peneliti heran.

Seperti diketahui sebelumnya jika pasien positif virus Corona (Covid-19) memang menunjukan gejala berupa gangguan di saluran pernapasan mereka.

Namun belakangan para ahli menunjukan adanya gejala baru virus Corona pada pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Bahkan para peneliti menilai gejala yang timbul tersebut tak biasa jika dibandingkan dengan pasien Covid-19 di negara lain.

Dilansir dari GridHealth.id, gejala baru ini diketahui telah dipublikasikan dalam jurnal National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information (NCBI) dengan judul penelitian Gastrointestinal Presentation in Covid-19 in Indonesia.

Dimana penelitian tersebut menemukan pasien positif Covid-19 di Indonesia rupanya cukup banyak yang mengalami gejala berupa gastrointestinal alias gangguan pencernaan.

"Gastrointestinal adalah saluran pencernaan."

Bakal Bertanding di Tengah Pandemi Virus Corona, Para Pelatih dan Pemain Liga Inggris Mulai Cemas

UPDATE Tenaga Medis di Sumsel Mogok Kerja Saat Pandemi Virus Corona, Ternyata Ini Masalahnya

"Beberapa pasien Covid-19 datang dengan gejala sakit pada saluran pencernaan, seperti nyeri perut, mual, muntah dan diare," ujar dr. Muhammad Khifzhon Azwar, salah satu tim peneliti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Diketahui menurut Mayo Clinic, gastrointestinal merupakan peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus yang mengakibatkan seseorang mengalami muntah dan diare hebat.

Dalam masyarakat awam kondisi ini juga dikenal sebagai 'muntaber'.

Dr Khifzhon mengatakan selama ini pasien yang positif terinfeksi virus corona menunjukkan gejala seperti demam, batuk, sesak napas, yang biasanya mengarah pada flu atau pneumonia (radang paru).

Namun, para dokter menemukan gejala tidak biasa terkait saluran pencernaan pada beberapa pasien yang dirawat di rumah sakit.

Jurnal penelitian ini menjelaskan seorang pasien menunjukkan nyeri dada dan gejala gastrointestinal yang selanjutnya dikonfirmasi memiliki infeksi virus corona setelah dirawat beberapa hari di bangsal standar.

"Di Indonesia ini termasuk gejala yang tidak biasa. Sebab, seperti dilaporkan BNPB, gejala nyeri perut terjadi pada 7,5 % pasien Covid-19," ungkap dr Khifzhon.

Dia juga menjelaskan saat jurnal tersebut ditulis, data gejala sakit perut atau gastrointestinal belum tersedia atau belum dilaporkan Gugus Tugas Covid-19.

"Data yang kami catat pada jurnal itu dari China, di sana pasien dengan gejala saluran pencernaan hanya terjadi pada 2% pasien postif Covid-19. Sedangkan, di Indonesia kasusnya lumayan tinggi 7,5%," jelas dr Khifzhon.

Bar, Kelab Malam & Diskotik Langsung Tutup, Gara-gara ada Pria Positif Virus Corona Nongkrong

Dr Khifzhon menegaskan studi ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang bagaimana virus corona menginfeksi manusia.

Sebab, tak sedikit masyarakat yang memahami masuknya virus ini hanya menginfeksi saluran pernapasan.

"Bukan bermasuk menakut-nakuti. Melalui studi ini kami ingin menyampaikan virus corona ini dapat masuk dari mana-mana, jadi perlu berhati-hati," imbuhnya.

Lebih lanjut dr Khifzon menjelaskan untuk menginfeksi sel tubuh manusia, virus corona SARS-CoV-2 membutuhkan reseptor ACE2.

Dalam sejumlah penelitian, reseptor ini cukup banyak dan tidak hanya ada di saluran pernapasan.

"Reseptor ACE2 ternyata juga ada di saluran pencernaan. Maka dari itu, gejala gastrointestinal ini juga dapat terjadi, sehingga pasien yang mungkin terinfeksi merasakan sakit perut, mual, muntah atau diare," papar dr Khifzhon.

Lebih lanjut dr Khifzon menjelaskan untuk menginfeksi sel tubuh manusia, virus corona SARS-CoV-2 membutuhkan reseptor ACE2.

Dalam sejumlah penelitian, reseptor ini cukup banyak dan tidak hanya ada di saluran pernapasan.

"Reseptor ACE2 ternyata juga ada di saluran pencernaan. Maka dari itu, gejala gastrointestinal ini juga dapat terjadi, sehingga pasien yang mungkin terinfeksi merasakan sakit perut, mual, muntah atau diare," papar dr Khifzhon.

Namun, gejala ini tidak terjadi pada semua pasien yakni hanya

Virus Corona
Virus Corona (AFP/BACH DUONG via Tribun Medan)

Perbup Keluar, Penerimaan Siswa Baru di Kuansing Pakai Sistem Manual di Saat Pandemi Virus Corona

Setelah Sekolah Dibuka Kembali, 2 Murid SD Positif Corona, Akhirnya Sekolah Tersebut Ditutup Lagi  

terjadi pasien yang diteliti, datang dengan keluhan BAB cair atau diare, tanpa disertai batukl, demam, atau gejala umum Covid-19 lainnya

"Oleh karena itu, dalam laporan tersebut kami juga mengimbau kepada dokter agar meningkatkan indeks kecurigaan pada pasien berisiko Covid-19, yang datang dengan gejala gastrointestinal," jelas dr Khifzon.

Artikel di atas telah tayang di Sosok.ID dalam judul Indonesia Tunjukkan Gejala Positif Corona yang Aneh, Ilmuwan Dunia sampai Heran

Saat Tetangganya Sudah Sembuh, Wanita Hamil 7 Bulan Ini justru Baru Dinyatakan Positif Virus Corona

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved