UPDATE Tenaga Medis di Sumsel Mogok Kerja Saat Pandemi Virus Corona, Ternyata Ini Masalahnya
Puluhan Tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) mogok kerja.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Puluhan Tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) mogok kerja.
Mereka melakukan aksi mogok kerja sejak, Jumat (15/5/2020) lalu.
Senin (18/5/2020) siang mereka mendatangi DPRD Ogan Ilir.
Mereka datang beramai-ramai sekitar pukul 11.00 WIB dan diterima oleh anggota Komisi IV DPRD Ogan Ilir.
Pertemuan puluhan tenaga medis yang diwakili oleh 10 orang perwakilan dengan anggota Komisi IV DPRD Ogan Ilir berlangsung tertutup.
Usai pertemuan salah seorang tenaga medis dari bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ogan Ilir Dita Puji memberikan keterangan ke awak media.
Ia mengatakan alasan para tenaga medis RSUD Ogan Ilir melakukan mogok kerja.
“Pertama soal transparansi insentif atau uang lelah yang tidak diketahui rinciannya. Kedua masalah perlindungan karena sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 kami butuh perlindungan APD yang standar. Ketiga rumah singgah yang representatif untuk kami berganti pakaian sebelum pulang ke rumah,” kata Dita Puji.
Ia kemudian menepis tuduhan pihak manajemen RSUD Ogan Ilir yang mengatakan mereka mogok kerja karena takut menangani pasien Covid-19.
“Tidak benar kalau dikatakan kami takut menangangi pasien Covid-19, kami garda terdepan pak, tidak hanya Covid-19 tapi kami menangani seluruh pasien tertular,” jelas Dita Puji.
Sesalkan mogok kerja
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir Rizal Mustopa menyesalkan adanya mogok kerja para tenaga medis di RSUD Ogan Ilir di tengah pandemi Covid-19.
Untuk itu Komisi IV DPRD Ogan Ilir jelas Rizal, akan mencari jakan keluar dan memfasilitasi kedua belah pihak terutama yang berkaitan dengan poin-poin yang menjadi tuntutan tenaga paramedis tersebut.
"Kami menyesalkan adanya kejadian seperti ini," katanya.
"Kami juga sudah menerima perwakilan para tenaga medis, ada beberapa tuntutan yang mereka sampaikan terkait penanganan pasien yang khusus terpapar Covid-19. Ini akan kita fasilitasi ke pemerintah Kabupaten Ogan Ilir."