Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dua Polisi yang Tewaskan George Floyd Ternyata Penuh Dengan Catatan Buruk, Kerap Berperilaku Barbar

Saat lehernya ditindih, George Floyd terdengar merintih dan terus berkata "Saya tak bisa bernapas, Pak Polisi."

istimewa
Tangkapan video George Floyd, pria kulit hitam yang meninggal diinjak seorang polisi di Minneapolis, AS. 

Teknik yang Dilakukan Polisi Itu Tidak Diajarkan di Akademi Kepolisian

Maria Haberfeld
Maria Haberfeld

Wawancara dilakukan untuk mengetahui apakah cara menahan yang dilakukan polisi Derek Chauvin itu diajarkan di akademi kepolisian.

Maria Haberfeld, mantan sersan mengatakan belum pernah melihat teknik penahanan seperti itu.

Selama bertahun-tahun, Maria Haberfeld belajar, mengajar, dan menulis tentang penggunaan kekuatan di departemen kepolisian di AS dan luar negeri.

Kepada Buzzfeed, Maria mengatakan, ada beberapa teknik kuncian yang sah yang melibatkan tekanan di leher seseorang.

"Tetapi semakin saya menonton video, terbukti bahwa dia sedang menghancurkan leher [George Floyd]. Sejauh yang saya tahu, itu bukan taktik pelatihan yang sah pada tahun 2020," ujar Maria.

Identitas Polisi Kulit Putih dan Polisi Asia Terungkap

Nama-nama petugas polisi yang terlibat dalam insiden ini telah bocor ke publik.

Polisi kulit putih yang menyebabkan tewasnya George Floyd diidentifikasi bernama Derek Chauvin.

Sementara polisi lain, yang menyaksikan langsung insiden itu bernama Tou Thao.

Dua petugas ini rupanya telah menerima serangkaian pengaduan dari publik.

Namun sebagian besar keluhan itu tidak ditanggapi lebih lanjut.

Derek Chauvin: 17 keluhan

Derek Chauvin 3
Derek Chauvin

Menurut SCMP, Derek Chauvin (44) adalah veteran yang telah bekerja selama 19 tahun.

Tercatat ada sejumlah insiden yang mencakup tiga insiden penembakan (satu fatal) dan 17 keluhan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved