Nasi dari Anaknya Masih Tergantung di Pintu Sudah 10 Hari, Ternyata Pria Ini Tewas di Dalam Gudang
Penemuan mayat itu berawal dari kecurigaan warga yang mencium busuk dari gudang penyimpanan kulit milik Sumarlan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, MAGETAN - Seorang pria ditemukan tewas membusuk di gudang miliknya di Lingkungan Industri Kulit (LIK) Kabupaten Magetan pada Selasa (2/6/2020).
Pria tersebut adalah Sumarlan (62), warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Magetan.
Penemuan mayat itu berawal dari kecurigaan warga yang mencium busuk dari gudang penyimpanan kulit milik Sumarlan.
• Istri Minta Uang untuk Beli Kebutuhan Dapur, Tapi Tak Dikasi, Suami Malah Lakukan Ini Lalu Kabur
Warga pun melaporkan hal itu kepada Polsek Magetan.
Kapolsek Magetan AKP Iin Pelangi mengatakan, sang anak mengaku terakhir kali mengirimkan makanan ke tempat tinggal korban sekitar 10 hari yang lalu.
Makanan itu masih menggantung di pintu rumah korban.
”Nasi yang dikirim anaknya 10 hari lalu dengan cara dicantolkan dipintu masih utuh,” ujar Iin melalui sambungan telepon, Rabu (3/6/2020).
Iin mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, korban diperkirakan meninggal sekitar 10 hari lalu.
Tak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Iin menduga korban meninggal karena sakit.
"Tapi kita masih menunggu hasil visum untuk memastikan penyebab kematian," kata dia.
Sumarlan dikenal sebagai sosok yang tertutup oleh warga di LIK Magetan.
Ketua DPD Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia Magetan, Basuki mengatakan, Sumarlan tinggal sendiri di rumah yang dijadikan gudang kulit itu.
• Juragan Kulit Ditemukan Tewas di Gudang, Sejak Usahanya Ambruk Tak Pernah Pulang ke Rumah
Menurutnya, gudang itu merupakan tempat penampungan kulit sisa yang biasanya diolah menjadi rambak.
