China Makin Dikucilkan, Hubungan Kian Memanas, Negara-negara Barat Luncurkan Aliansi Baru Anti-China
Hubungan negara-negara barat dengan China kian memanas. Hal itu ditandai dengan lahirnya aliansi baru anti-China yang dibentuk negara-negara barat
TRIBUNPEKANBARU.COM - Belakangan ini China mendapatkan berbagai komentar dari negara-negara di dunia.
Hubungan negara-negara barat dengan China kian memanas. Hal itu ditandai dengan lahirnya aliansi baru anti-China yang dibentuk negara-negara barat.
Hubungan China dengan negara-negara Barat yang didukung Amerika Serikat semakin memanas dan meningkat usai muncul sejumlah masalah terkait keamanan dan ekonomi.
Sebuah koalisi gabungan anggota parlemen dari delapan negara telah memprakarsai dibentuknya aliansi lintas parlementer baru.
Kelompok yang dinamakan Aliansi Antar-Parlemen untuk China yang terdiri dari Inggris, Jepang, Kanada, Norwegia, Swedia, Jerman, Australia, Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) itu berpendapat bahwa kerja sama internasional ini memang sangat diperlukan.
Ini dilakukan untuk memerangi apa yang mereka sebut sebagai ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi yang ditunjukkan oleh China.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan bahwa mereka memiliki misi untuk membangun tanggapan yang tepat dan terkoordinasi.
Selain itu juga membantu menyusun tanggapan proaktif dan strategis terkait masalah yang berkaitan dengan negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu.
Ketua bersama kelompok itu terdiri dari Senator Partai Republik AS Marco Rubio dan Senator Partai Demokrat AS Robert Menendez, mantan Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani, anggota Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Eropa Miriam Lexmann serta anggota Parlemen Konservatif Inggris yang cukup dikenal, Duncan Smith.
"Waktunya telah tiba bagi negara-negara demokratis untuk bersatu dalam bidang pertahanan bersama yang dibangun atas nilai-nilai bersama, saya senang menjadi Ketua Bersama Aliansi Antar-Parlemen untuk China ini," cuit Smith, dalam akun Twitternya.
Dalam sebuah pernyataan video yang dikeluarkan oleh kelompok itu, mereka menyatakan bahwa China merupakan tantangan global.
"China, di bawah kekuasaan Partai Komunis China, telah mewakili tantangan global. Ini akan menentukan abad berikutnya, ini adalah tantangan yang akan berdampak pada kita semua," kata aliansi itu.
Menurut mereka, tantangan ini akan bertahan lebih lama dan dunia harus menyiapkan diri untuk menghadapi negara tersebut.
"Apa yang pernah kita yakini tentang kebangkitan China, tidak lagi sesuai dengan kenyataan. Kami pikir China akan terbuka seiring waktu, tapi ini belum terjadi," jelas aliansi itu.
Seorang Diplomat senior China menolak keberadaan aliansi itu dalam sebuah pernyataannya kepada BBC.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/xi-jinping-dan-donald-trump.jpg)