Update Virus Corona
Jenazah PDP Covid-19 Hilang Dicuri, Makamnya Dibongkar Orang tak Dikenal
Kejadian misteri terjadi di Nusa Tenggara Timur, di mana jenazah seorang Pasien Dalam pengawasan ( PDP ) Covid-19 hilang dicuri.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kejadian misteri terjadi di Nusa Tenggara Timur, di mana jenazah seorang Pasien Dalam pengawasan ( PDP ) Covid-19 hilang dicuri.
Yang mengejutkan, jenazah itu hilang dari dalam kuburnya.
Jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 tersebut dimakamkan di Mejerite, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pelaksana Harian Sektetaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Barat Ismail Surdi mengatakan, jasad PDP itu berinisial FN yang merupakan warga Desa Orong, Kecamatan Welak, Manggarai Barat.
"Kami belum tahu siapa yang membongkar makam dan mengambil jasadnya," ungkap Ismail saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (8/6/2020) pagi.
Jenazah FN dilaporkan hilang pada Sabtu (30/5/2020).
Di lokasi pemakaman milik pemerintah itu juga dikuburkan tiga jenazah PDP lainnya yang masih aman.
"Saat ini kami sedang telusuri kapan ambilnya, siapa yang ambil dan di mana keberadaannya sekarang. Nanti hasilnya akan kami informasikan," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
• VIRAL, Pasangan Ini Menikah di Tengah Aksi Demonstrasi Menentang Rasisme di Amerika Serikat
• VIDEO: HEBOH, Warga Tolak Rapid Test, Blokade Jalan dan Teriaki Petugas Medis
• Promo dan Diskon Alfamart Indomaret, Tebus Minyak Goreng Rp 100, serta Berbagai Produk Lainnya
Kejadian Lainnya
Dua orang penumpang pesawat diketahui positif Virus Corona, Covid-19 saat sudah sampai di kota tujuan.
Dua penumpang tersebut merupakan penumpang penerbangan menuju Padang, Sumatera Barat.
Keduanya diketahui positif Covid-19 setelah tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat.
Kedua perantau itu masing-masing R laki-laki 23 tahun asal Limapuluh Kota dan AS laki-laki berusia 25 tahun asal Padang Pariaman.
Keduanya dinyatakan positif terjangkit corona setelah sampel swab diperiksa di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Sabtu (6/6/2020).
"Mereka ini berbekal surat rapid test yang non-reaktif saat naik pesawat dari Jakarta. Saat mendarat di BIM pada Rabu, mereka dites swab dan ternyata hasilnya positif," kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang BIM Yos Suwagiono saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/6/2020).
Yos mengatakan, standar operasional di setiap bandara sama, di mana setiap penumpang harus dibekali surat hasil tes swab yang negatif Covid-19 atau rapid test yang hasilnya non-reaktif.
Untuk tes swab, paling lama tujuh hari terakhir dan rapid test dalam waktu tiga hari terakhir.
Kedua penumpang tersebut sebenarnya memiliki surat rapid test non-reaktif, sehingga bisa menaiki pesawat.
"Nah, kebijakan di Sumbar saat mendarat di BIM, setiap penumpang harus dites swab dan ditemukan dua positif," kata Yos.
Yos mengatakan, kebijakan Pemerintah Provinsi Sumbar itu merupakan yang pertama di Indonesia, dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sumbar.
"Kita apresiasi Pemprov Sumbar. Penumpang yang mendarat dites swab secara gratis. Ini hanya dilakukan di BIM," kata Yos.
Menurut Yos, setelah penumpang tersebut diketahui positif corona, pihaknya sudah memberikan data penumpang kepada tim Gugus Tugas untuk dilakukan tracing.
"Kita serahkan kepada tim Gugus Tugas melakukan tracing. Data-datanya sudah diserahkan. Ada 80 penumpang dan 5 kru pesawat," kata Yos.
( Tribunpekanbaru.com )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pemakaman-jenazah-korban-covid-19-di-dki-jakarta.jpg)