Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penelitian Harvard Medical School Ungkap Awal Kemunculan Virus Corona, Agustus, Bukan Bulan Desember

Ternyata Virus Corona, Covid-19 yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China bukan pada Bulan Desember.

Editor: Ilham Yafiz
NICOLAS ASFOURI / AFP
Petugas di Laboratorium Kontrol Kualitas pada vaksin eksperimental untuk coronavirus COVID-19 di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing, Rabu (29/4/2020) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ternyata Virus Corona, Covid-19 yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China bukan pada Bulan Desember.

Kemunculan Virus ini ternyata sudah ada jauh sebelum bulan Desember.

Menurut penelitian Harvard Medical School, Virus corona mungkin telah menyebar di China pada awal Agustus tahun lalu.

Ini diketahui berdasarkan citra satelit dari pola perjalanan rumahsakit dan data mesin pencari.

Penelitian ini menggunakan citra satelit resolusi tinggi dari tempat parkir rumahsakit di Kota Wuhan, tempat virus corona muncul pada akhir 2019, dan data pertanyaan terkait gejala klinis pada mesin pencari, seperti "batuk" dan "diare".

"Peningkatan lalu lintas rumahsakit dan data pencarian gejala di Wuhan mendahului awal pandemi SARS-CoV-2 yang didokumentasikan pada Desember 2019," sebut penelitian Harvard Medical School, Selasa (9/6), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Meskipun kami tidak bisa mengonfirmasi, apakah peningkatan volume itu terkait langsung dengan virus baru, bukti kami mendukung penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan kemunculan terjadi sebelum identifikasi di pasar makanan laut Huanan," kata mereka.

Penelitian Harvard Medical School menyebutkan, temuan tersebut juga menguatkan hipotesis bahwa virus corona muncul secara alami di China Selatan dan berpotensi sudah beredar sebelum kluster Wuhan.

Ini tampak dari peningkatan tajam dalam tingkat isian tempat parkir rumahsakit pada Agustus 2019 berdasarkan citra satelit.

"Pada Agustus, kami mengidentifikasi peningkatan unik dalam pencarian kata diare yang tidak terlihat pada musim flu sebelumnya atau tercermin dalam data pencarian kata batuk," ujar penelitian Harvard Medical School.

Pandemi Covid-19 sudah menginfeksi setidaknya 7 juta orang sejak laporan pertama kali muncul dari Wuhan, China, akhir tahun lalu, dan menewaskan lebih dari 400.000 orang juga memaksa sebagian besar dunia terkunci.

( Tribunpekanbaru.com )

Berita ini sebelumnya tayang di Kontan

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved