Amerika Serikat Kembali Tuding China, Foto Satelit Mereka Buktikan China Banyak Bohong soal Corona
Tudingan Amerika Serikat yang menyebut China selama ini menyembunyikan hal-hal seputar pandemi virus corona
TRIBUNPEKANBARU.COM - Amerika Serikat tak hentinya memberikan tudingan negatif terhadap China soal wabah virus corona.
Hingga kini wabah virus corona yang berasal dari China masih menjadi masalah serius diberbagai negara, termasuk Amerika Serikat.
Sejumlah tudingan buruk pun terus dikeluarkan Amerika Serikat kepada China soal wabah virus corona.
Tudingan Amerika Serikat yang menyebut China selama ini menyembunyikan hal-hal seputar pandemi virus corona, termasuk awal kemunculan Covid-19 mendekati kebenaran.
Ya, data citra satelit ini menunjukkan kemungkinan virus corona muncul sejak bulan September 2019.
Sementara China baru melaporkan kasus corona pada organisasi kesehatan dunia, WHO, pada akhir Desember 2019.
Andai saja dilaporkan ke WHO sejak awal mula kemunculannya, pandemi takkan merongrong seluruh dunia seperti sekarang.
Begitulah. Penyebaran virus corona hingga saat ini masih menjadi perdebatan sengit dan belum menemukan hasil atas asal usul penularan pertama kalinya.
Pemberitaan sebelumnya, Wuhan, China, menjadi kota pertama yang ditemukannya virus ini.
Di daerah tersebut, Covid-19 telah menginfeksi 7 juta orang dan telah merenggut nyawa orang lebih dari 400 ribu orang di dunia.
Pemerintah China telah menginformasikan wabah ini kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Desember 2019.
Negeri Paman Sam, Amerika Serikat menuding China menutup-nutupi ketika virus corona ini merebak pertama kali di Wuhan.
Mereka mempercayai virus ini sudah menyebar jauh sebelum Desember, meski dibantah oleh China.
Tak jauh beda dengan Amerika Serikat, penelitian dilakukan di Harvard Medical School menunjukkan adanya kemungkinan, virus corona pertama kali di Wuhan sejak September 2019.
Hal tersebut diperoleh melalui data satelit dengan mengamati lonjakan lalu lintas di sekitar lima rumah sakit besar di Wuhan.
