Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Polisi Bongkar Produksi Upal, Bosnya Seorang Mahasiswa Kesenian, Modalnya Belajar dari Medsos

Mnegaku belajar dari medis sosial, pria ini sudah memproduksi Upal sejak tahun 2016. Sebanyak 200 juta sudah ia edarkan

Editor: Budi Rahmat
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
ilustrasi 

dari hasil penggeledahan, polisi menyita uang Rp62.337.000, dengan rincian uang palsu Rp58 juta dan uang asli sebesar Rp4.337.000. 

Berikut fakta-fakta yang terungkap: 

Belajar dari Medsos

Ternyata, Cahyo Widodo yang berasal dari Kediri ini telah belajar memproduksi uang palsu sejak 2016. 

Warga Dusun Bulusari Selatan RT 09/RW 03 Dusun Bulusari Selatan, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri belajar membuat uang palsu dari media sosial (medsos).

"Belajar dari media sosial. Sejak 2019 sudah produksi uang palsu Rp200 juta dan sudah diedarkan," ucap, Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto, Selasa (16/6/2020).

Peran Anak Buah

Cahyo yang merupakan mahasiswa jurusan Kesenian yang belum lulus ini memiliki anak buah.

Total ada tiga orang yang dipekerjakannya untuk mengedarkan uang palsu.

Uang dengan pecahan yang dicetak adalah Rp 100 ribu untuk diedarkan ke masyarakat.

"Uang dibelanjakan untuk bahan pokok. Belanja uang palsu dan kembalian uang asli," terangnya.

Terungkap berkat mie instan

Penangkapan Cahyo Widodo ini hasil pengembangan dari Arief Aryunanda Sukarno yang membeli mie instan, rokok dan air mineral di sebuah toko di daerah Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Gresik dengan uang Rp100 ribu palsu.

Setelah ditangkap korps Bhayangkara, tersangka mengaku mendapati uang dari ayahnya, Eko Sukarno.

Dari penggeledahan di kos milik Eko Sukarno di Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, polisi berhasil mengamankan upal Rp13 juta dengan pecahan Rp100 ribu.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved