Polisi Bongkar Produksi Upal, Bosnya Seorang Mahasiswa Kesenian, Modalnya Belajar dari Medsos
Mnegaku belajar dari medis sosial, pria ini sudah memproduksi Upal sejak tahun 2016. Sebanyak 200 juta sudah ia edarkan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Polisi berhasil mengungkap produksi uang palsu (upal) dan berhasil mendapatkan barang bukti senilai Rp 200 juta.
Empat orang diamnakn berikut juga bos pemilik usaha ilegal tersebut. pelaku utamanya adalah seorang mahasiswa kesenian.
Ia memiliki tiga anak buah yang berperan mengedarkan upal tersebut kepasaran atau ke pusat perbelanjaan.
Prosuksi Upal itu berhasil dibongkar setelah seorang pedagang yang curiga dengan uang kertas Rp 100 ribu yang diterimnay.
Ia kemudian melaporkan temuan upal tersebut ke polisi.
Kronologi Pengungkapan
Berawal dari kecurigaan seorang pedagang uang ia terima, kemudian dilaporkan ke polisi.
Ternyata uang kertas pecahan Rp 100 ribu itu adalah uang palsu. Polisi selanjutnya melakukan penyelidikan.
Diketahui pengedarnya yang telah menyebarkan upal tersebut ke pedagang-pedagang.
Sindikat ini telah beroperasi sejak 2019 silam, dan sudah memproduksi uang palsu senilai Rp200 juta.
Peredaran uang palsu ini tak hanya di Gresik dan sekitarnya. Bahkan, sindikat ini telah mengedarkan uang palsu hingga ke wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan DKI Jakarta.
Berikut kronologi dan fakta-fakta pengungkapan sindikat pencetak dan pengedar uang palsu di Gresik.
Peredaran uang palsu terungkap setelah Polres Gresik menangkap Cahyo Widodo (49), sang produsen yang memiliki anak buah di beberapa daerah.
Penangkapan ini bermula saat anggota sindikat ini berbelanja mi instan dan kebutuhan lain menggunakan uang palsu.
Pedagang yang menerima uang palsu pecahan Rp100.000 dari sindikat ini merasa curiga, kemudian melaporkan hal itu ke kepolisian setempat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pengedar-sabu-ditangkap-diborgol-diciduk-polisi-tahanan-tersangka-pelaku_20180912_160025.jpg)