Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Terancam Perang yang Bisa Saja Pecah, Indonesia Mulai Turun Tangan Kirim Kapal ke Daerah Konflik LCS

Belakangan ketegangan antara Amerika Serikat dan China terus terjadi hingga membuat negara-negara di sekitar wilayah konflik mereka merasa khawatir.

Kolase Dok. Koarmada I via Wartakotalive/Tribunnews
Kapal TNI AL 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Belakangan ketegangan antara Amerika Serikat dan China terus terjadi hingga membuat negara-negara di sekitar wilayah konflik mereka merasa khawatir.

Kedua negara tersebut terus melakukan adu kekuatan militer di Laut China Selatan.

Oleh sebab itu, Indonesia pun ikut bersiaga dengan ancaman pecahnya perang di Laut China Selatan.

Memang, temperatur Laut China Selatan sedang memanas akhir-akhir ini.

Bukan karena kadar air lautnya melainkan negara-negara yang memiliki kepentingan di wilayah perairan tersebut sedang bergejolak dan saling senggol.

Bahkan Negara sebesar Amerika Serikat (AS) kini untuk pertama kali dalam sejarah mengirimkan 3 kapal Induknya sekaligus ke Laut China Selatan.

Selain itu, masih ada lagi konflik antara China dengan negara tetangganya yang berbatasan langsung seperti Vietnam dan Filipina menambah tensi di perairan itu meningkat. 

Kondisi itu ditangkap jelas oleh TNI Angkatan Laut Indonesia saat ini bahkan hal itu berpotensi menyeret Indonesia masuk dalam konflik tersebut.

Meningkatnya tensi di Laut China Selatan itupun menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Indonesia.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari konflik China dan AS itupun TNI AL mengambil inisiatif.

Beberapa kapal perang TNI AL pun dikirim di halaman depan wilayah Nusantara lebih tepatnya di kawasan Laut Natuna.

KRI Cut Nyak Dien (375) sedang laksanakan penembakan roket anti kapal selam RBU-6000.
Tribunnews
KRI Cut Nyak Dien (375) sedang laksanakan penembakan roket anti kapal selam RBU-6000.

Perintah itu disampaikan oleh Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., kemarin, Kamis (18/6/2020).

“Mandala operasi kekuatan militer asing yang sedang memanas tersebut berpotensi bergeser ke selatan memasuki Perairan Indonesia Laut Natuna Utara," tutur Pangkoarmada I.

Pangkoarmada I mencium pergeseran wilayah konflik yang saat ini berada di kawasan Laut China Selatan dekat dengan Tiongkok.

Pergeseran tersebut diperkirakan akan ke arah Selatan atau dengan kata lain bisa sampai ke kawasan Utara Laut Natuna.

Sumber: GridHot.id
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved