Berikut Ini Dugaan Ciri-ciri Ayah yang Membunuh 2 Anaknya di Medan, Inilah Keterangan Warga
Saksi menurutnya ciri-ciri ayah yang tega menghabisi nyawa dua anaknya. Berikut ini keterangan polisi dan saksi di lokasi kejadian
TRIBUNPEKANBARU.COM- Polisi masih melakukan penyelidikan terkiat dengan temuan jasad dua bocah di areal sekolah di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan.
Dua orang korban masing-masing bernama ksan Fatilah dan Rafa Anggara.
Dugaan korban dibunuh oleh ayah tirinya yang berprofesi sebagai tukang di area bangunan sekolah tersebut.
Keberadaan yang bersangkutan masih dicari polisi untuk mengetahui atau menguak kasus dugaan pembunuhan dua bocah itu.
Ibu korban histeris setelah ia mendapati tubuh anaknya sudah tidak bernyawa.
Informasi lain yang berhasil didapat, penemuan kedua mayat tersebut berawal dari pesan WhatsApp yang diterima Fathulzanah yang merupakan ibu kandung kedua jenazah dari suaminya bernama Rahmadsyah.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun Tri bun Medan, pelaku yang merupakan ayah tiri korban, diduga mengakui perbuatannya dengan dugaan pembunuhan.
Karena mendapat pesan singkat melalui WhatsApp, Fathulzanah dikabarkan mendatangi sekolah Global Prima dan di sana ibu korban menjumpai kedua buah hatinya telah meninggal dunia.
Korban mengalami luka di bagian kepala yang diduga akibat benturan keras.
Melihat jasad kedua anaknya, sontak membuat Fathulzanah menjerit histeris hingga membuat satpam sekolah Global Prima berhamburan ke arah sumber suara.
Pihak pengamanan sekolah kemudian menghubungi petugas kepolisian Polsek Medan Kota.
Seorang warga mengatakan, setelah korban yang pertama ditemukan, istrinya menghubungi kembali suaminya, dimana anak yang satu lagi ditempatkan.
"Korban dapat satu sekitar pukul 09.00 WIB, lalu istrinya menelpon lagi, dia katakan di dalam parit yang berada sekitar lorong itu juga, dan jasad anak itu dapat sekitar 10.00 WIB," tambahnya.
Wargapun memadati lokasi kejadian akibat jeritan histeris ibu kedua bocah setelah menemukan anaknya sudah tidak bernyawa lagi.
"Ayah tiri anak itu baru tinggal sebulan. Dia itu sedang kerja bangunan, mungkin ya, belum dapat duit, kesal sama anak tirinya yang minta belikan es krim, lalu bunuh anaknya. Ini kan semua dugaan saja. Karena pihak petugas masih melakukan penyelidikan," sambungnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-pembunuhan-1.jpg)