Sengketa Dengan Jepang Meruncing Ketika Konflik Dengan India Mendidih, China Panen Musuh di Asia
Sementara itu, China pun masih menuai permusuhan di Laut China Selatan yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Di tengah hubungannya dengan India semakin mendidih, China mulai memperuncing permasalahannya dengan Jepang.
Akibatnya, musuh China dari Asia semakin bertambah.
Sementara itu, China pun masih menuai permusuhan di Laut China Selatan yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara.
Bahkan China pun saat ini tengah berkonflik dengan Taiwan.
Terkait permasalahan dengan Jepang, awalnya China mengklaim pulau yang berjarak 1.900 kilometer barat daya Tokyo masuk dalam wilayah teritorialnya.
CNN melaporkan, baik Jepang maupun China mengklaim pulau-pulau yang tidak berpenghuni yang dikenal sebagai Senkakus di Jepang dan Diaoyus di China, sebagai milik mereka.
Tetapi Jepang telah mengelola pulau itu sejak 1972.
Ketegangan pulau yang berjarak 1.200 mil (1.900 kilometer) barat daya Tokyo tersebut, telah mendidih selama bertahun-tahun. Baik Jepang maupun China kemungkinan tidak akan mundur di wilayah tersebut.
Sengketa pulau-pulau itu tidak jauh berbeda dengan sengketa perbatasan di ketinggian Himalaya, selama puluhan tahun ketegangan di perbatasan yang tidak jelas antara China dan India dan akhirnya meletus di awal pekan ini.
Repotnya, gejolak tak terduga di Senkaku/Diaoyus dapat memicu konfrontasi militer antara China dan Amerika Serikat (AS).
Itu karena AS memiliki perjanjian pertahanan bersama dengan Jepang.
Jika wilayah Jepang diserang oleh kekuatan asing, Amerika Serikat wajib mempertahankannya.
Kekhawatiran kemungkinan konfrontasi Jepang-China meningkat di pekan lalu, setelah penjaga pantai Jepang mengumumkan kapal pemerintah China telah terlihat di perairan dekat Kepulauan Senakaku/Diaoyu setiap hari sejak pertengahan April 2020.
Menanggapi meningkatnya kehadiran China di Senakaku/Diaoyu tersebut, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menegaskan kembali, Kepulauan Senkaku berada di bawah kendali Jepang.
"Tidak diragukan lagi wilayah kami secara historis dan hukum internasional. Sangat serius bahwa kegiatan ini berlanjut. Kami akan menanggapi pihak China dengan tegas dan tenang," kata Suga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/presiden-jokowi-dan-presiden-xi-jinping_20170515_081500.jpg)