Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sengketa dengan India, China Ketahuan Bangun Sesuatu di Lembah Galwan, Pakar Sebut Mengkhawatirkan

Laporan-laporan media mengatakan tentara bentrok di bukit pada ketinggian hampir 4.300 m (14.000 kaki) di medan curam.

Editor: Ariestia
Maxar via BBC
Gabar satelit terbaru tunjukkan aktifitas China di perbatasan India 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bentrokan antara India dan China di Lembah Galwan terjadi pada 15 Juni lalu.

Padahal beberapa minggu sebelumnya komandan militer tingkat tinggi dari kedua negara sepakat untuk "menyelesaikan secara damai situasi di wilayah perbatasan sesuai dengan berbagai perjanjian bilateral."

Melansir BBC, Kamis (25/6/2020), laporan-laporan media mengatakan tentara bentrok di bukit pada ketinggian hampir 4.300 m (14.000 kaki) di medan curam.

Beberapa tentara India jatuh ke sungai Galwan yang mengalir deras dalam suhu di bawah nol.

Setidaknya 76 tentara India dilaporkan terluka dan 20 lainnya tewas, sementara China belum merilis informasi tentang korban Tiongkok.

Pertempuran itu terjadi tanpa senjata api karena perjanjian 1996 yang melarang senjata dan bahan peledak dari daerah tersebut.

Situasi di wilayah tersebut digambarkan masih sangat tegang.

Garis Kontrol Aktual (LAC), karena perbatasan yang disengketakan antara kedua negara diketahui, dibatasi dengan buruk. Kehadiran sungai, danau, dan kepingan salju berarti garis dapat bergeser.

Para tentara di kedua sisi - mewakili dua tentara terbesar di dunia - berhadap-hadapan di banyak titik.

India menuduh China mengirim ribuan tentara ke lembah Galwan di Ladakh dan mengatakan China menempati 38.000 km persegi (14.700 mil persegi) wilayahnya.

Beberapa kali pembicaraan dalam tiga dekade terakhir telah gagal menyelesaikan perselisihan perbatasan kedua negara.

Kedua negara telah berjuang hanya satu perang sejauh ini, pada tahun 1962, ketika India menderita kekalahan memalukan.

Sejak bentrokan itu, dan di tengah-tengah retorika yang melonjak, kedua negara telah berusaha untuk secara terbuka menenangkan ketegangan.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri India pada hari Rabu mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi "menegaskan kembali bahwa kedua belah pihak harus dengan tulus mengimplementasikan pemahaman tentang pelepasan dan peningkatan yang dicapai oleh komandan senior pada 6 Juni".

Di tengah upaya mencari perdamaian antar kedua negara, citra satelit justru menunjukkan sesuatu yang mungkin bisa memperburuk ketegangan dua negara.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved