Jika Nasabah Terus Menerus Tarik Dana Mereka di Bukopin, Pengamat; Beresiko Terjadi Seperti Ini
Fenomena penarikan simpanan secara terus menerus oleh nasabah tentu akan berisiko bagi Bank Bukopin. Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Perbankan
TRIBUNPEKANBARU.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta manajemen PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) sedang berupaya keras meyakinkan dan menenangkan nasabah Bank Bukopin.
Mereka menegaskan bahwa kondisi Bukopin baik-baik saja.
Pasalnya, beberapa waktu lalu, nasabah terus berupaya untuk menarik uang yang mereka simpan di Bank Bukopin. Keluhan nasabah Bank Bukopin juga terlihat di media sosial.
Di Twitter, para nasabah mengaku kesulitan menarik dananya. Selain itu, mereka juga mempertanyakan pembatasan penarikan dana di sejumlah kantor cabang Bank Bukopin.
Tidak berhenti sampai di situ, sejumlah foto yang memperlihatkan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Bukopin yang tidak bisa digunakan, hingga pengumuman kalau ATM sementara ini tidak bisa digunakan juga turut beredar.
• Nasabah yang Pernah Transaksi di BRI Pekanbaru 14 Hari Terakhir SEGERA Periksakan Diri ke Puskesmas
• Teller Bank Ketahuan Bawa Kabur Uang Rp 1,4 Miliar, Alihkan Uang Nasabah ke Rekening Pribadi
Seperti diberitakan Kontan (30/6/2020) keresahan nasabah juga terlihat di kantor Cabang Pembantu (Capem) Bukopin di Pondok Gede, Bekasi, tampak antrean para nasabah yang mengambil dana di ATM sampai di teller.
Salah satu nasabah yang tidak berkenan disebut namanya, mengatakan, ia telah mencoba menarik uang di Bukopin sejak Sabtu (27/6) namun tidak kunjung berhasil.
Dia mencoba kembali di hari Selasa (30/6). Namun petugas bank mengatakan pelayanan sudah ditutup.
Berisiko bagi Bukopin
Fenomena penarikan simpanan secara terus menerus oleh nasabah tentu akan berisiko bagi Bank Bukopin. Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Perbankan Paul Sutaryono saat dihubungi Kompas.com (1/7/2020).
"Berpotensi risiko likuiditas. Tapi itu sudah segera tertutupi oleh kucuran likuiditas dari KB Kookmin Bank sebagai PSP (Pemegang Saham Pengendali)," kata Paul kepada Kompas.com, Rabu (1/7/2020).
Saat ini PT Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Co Ltd tercatat sebagai dua pemegang saham terbesar Bukopin. Bosowa memiliki sebesar 23,39 persen saham Bukopin, sementara Kookmin dari Korea Selatan memiliki sekitar 21,99 persen saham Bukopin.
Untuk menambah pasokan likuiditas di Bukopin, OJK telah memerintahkan pemegang saham untuk menempatkan dananya di Bukopin.
• Nasabah Curiga Kredit Tak Kunjung Lunas, Ternyata Uang di Rekeningnya Diembat Oknum Pegawai Bank
Pertengahan Juni 2020, Kookmin menempatkan dana 200 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,8 triliun di Bukopin.
