Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pengakuan Aneh Pria Pemerkosa dan Pembunuh Bocah 5 Tahun Ini Bikin Kapolres Geleng-geleng Kepala

Kapolres sampai geleng-gelengkan kepala mendengar pengakuan pelaku pemerkosa dan pembunuh bocah 5 tahun. hanya karena ini ia membunuh?

Editor: Budi Rahmat
surabaya.tribunnews.com/galih lintartika
Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan saat mendengarkan pengakuan tersangka pembunuhan terhadap bocah 5 tahun di Kejayan, Pasuruan, Moch Tohir 

TRIBUNPEKANBARU.COMKapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan dibikin geleng-geleng kepala dengan pengakuan tersangka pemerkosa dan pembunuh anak berusia 5 tahun.

Ternyata motivasinya membunuh anak tersebut hanya ingin membeli sosial dan kopi susu.

Sedangkan motivasinya memperkosa korban yang masih sangat bocah itu karena ia ingin merasakan sennsasi bercinta dengan orang lain.

Parahnya, pelaku ini ternyata beraksi bersama dnegan istrinya. Keduanya terbilang masih pengentin baru.

"Saya butuh uang pak, untuk beli sosis dan kopi susu," jawab Moch Tohir saat ditanya Kapolres.

Jawabannya pun sontak membuat Kapolres geleng-geleng kepala. Sebuah alasan konyol yang disampaikan oleh tersangka.

Tak hanya itu, pria yang masih berusia 27 tahun ini juga mengaku takut dengan orang tua korban.

"Makanya saya bunuh setelah saya rampas perhiasannya, kalau tidak, saya takut sama orangtua dia (korban)," sambungnya.

Tersangka juga mengakui baru dua minggu menikah.

Sementara, terkait pencabulan yang ia lakukan terhadap korban, MT mengaku tidak puas dan ingin merasakan sensasi berhubungan seks dengan orang lain.

Kasus penemuan mayat bocah perempuan usia 5 tahun di Kabupaten Pasusuran akhirnya terungkap, ini sosok sang pembunuh
Kasus penemuan mayat bocah perempuan usia 5 tahun di Kabupaten Pasusuran akhirnya terungkap, ini sosok sang pembunuh (surya/galih lintartika)

Pembunuhan Sadis

Sepasang suami istri  MT (27) dan IM (19), membunuh dan merampas perhiasan bocah 5 tahun yang masih tetangga mereka sendiri, di Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (8/7/2020).

Dalam waktu dalam kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap dua tersangka dan perlahan mengungkap motif di balik aksi keji pasangan tersebut.

Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan Moch Tohir alias MT dan Ifa Maulaya alias IM ini memiliki peran masing-masing dalam kasus persetubuhan, perampasan perhiasan dan pembunuhan ini.

Dijelaskan Kapolres, Moch Tohir berperan untuk membujuk korban untuk mau ke rumahnya. Saat itu, korban sedang bermain dengan teman-temannya di dekat rumah tersangka.

"Tiba-tiba tersangka datang, membawa es krim. Kemungkinan es krim ini sebagai bujuk rayu tersangka agar korban mau ikut ke rumah tersangka," kata Kapolres saat rilis.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved