Pilkada Serentak di Riau 2020
Demokrat Merasa Dihianati, PKS Buka Diri untuk Bersama di Pilkada Bengkalis
Politik jelang pelaksanaan Pilkada sudah mulai memanas, terutama sebelum pengesahan bakal calon dari masing-masing partai pengusung.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Politik jelang pelaksanaan Pilkada sudah mulai memanas, terutama sebelum pengesahan bakal calon dari masing-masing partai pengusung.
Ada pasangan yang sudah terjalin namun tiba-tiba bubar di tengah jalan.
Hal ini sudah menjadi biasa dalam politik jelang ada pendaftaran di KPU, otak otik pasangan untuk mencari yang pas terus dilakukan masing-masing kandidat.
Seperti yang terjadi di Pilkada Kabupaten Bengkalis, pasangan PKS dan Demokrat yang dari awal sudah mendapatkan SK dukungan dari DPP Demokrat harus kandas di tengah jalan karena DPP PKS memberikan rekomendasi kepada balon berbeda.
Sebagaimana diketahui sebelumnya pasangan Khoirul Umam dari PKS berpasangan dengan Nur Azmi dari Demokrat sudah mendapat restu dari DPP Demokrat.
Selang beberapa hari, PKS mengeluarkan SK untuk mengusung bakal calonnya yang lain Abi Bahrum yang dipasangkan dengan Herman dari PPP. Maka koalisi sebelumnya PKS dan Demokrat terpaksa harus kandas.
Demokrat sendiri mengaku dihianati PKS karena mereka ditinggal setelah mengusung bakal calon (Balon) lain.
Ketua DPW PKS Riau, Hendri Munief, mengungkapkan terpilihnya Abi Bahrun sebagai bakal calon bupati Kabupaten Bengkalis, telah melalui mekanisme partai yang lengkap.
Begitu juga dengan Abi Bahrum termasuk dari sepuluh kader PKS yang ikut penjaringan ditingkat wilayah. Dari sepuluh nama kemudian mengerucut menjadi tiga nama.
"Tiga nama itu kita sudah tahu bersama kan, ada Abi Bahrum, Khoirul Umam dan Sanusi, Proses penentuan sepenuhnya di DPP PKS," ujar Hendry Munief.
Tiga sosok tersebut merupakan kader yang dalam status siap maju. Oleh sebab itu terpilihnya Abi Bahrun bukan karena sosok lain tidak siap.
Hendry Munief juga mengatakan pihaknya sudah menjelaskan persoalan tersebut kepada Pengurus Demokrat Riau.
Oleh sebab itu ia memastikan bahwa calon yang diusung PKS hanya Abi Bahrun.
Abi Bahrun akan berpasangan dengan mantan birokrat Kabupaten Bengkalis, Herman.
"Sudah kita sampaikan duduk perkaranya dengan Partai Demokrat. Dan bagi internal PKS, jika DPP sudah menetapkan dukungan, semua kader wajib mendukung. Termasuk sepuluh kader kandidat yang ikut penjaringan,"ujar Hendry.
Bahkan sebelum deklarasi juga, Hendry Munief sudah menghubungi langsung ketua DPD Demokrat Riau untuk minta izin, dan Ketua Demokrat saat itu mempersilahkan.
"Kami juga membuka diri untuk bersama dalam koalisi ini dengan Demokrat, bersama kita menangkan pasangan Abi Bahrum - Herman," jelas Hendry Munief. (Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution).
