Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tuntut Anies Baswedan Buka Tempat Hiburan, Pengusaha: Selama Bukan Robot, Potensi Menular Pasti Ada

kerap kali mereka mendapat tuduhan miring dan stigma negatif bahwa hiburan malam bisa jadi episentrum baru penularan Covid-19.

Tribunnews/Herudin
Ratusan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan Jakarta melakukan demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta menuntut diperbolehkan beroperasi kembali, Selasa (21/7/2020). Para pengusaha dan karyawan sudah tidak bekerja selama empat bulan sejak pandemi Covid-19 sehingga mereka menuntut Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi agar tetap bisa beroperasi kembali dan memperoleh penghasilan untuk keluarga. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua Aliansi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani mengatakan sudah empat (4) bulan menutup usaha tanpa kepastian kapan dibuka.

Akibat penutupan itu, 19 ribu karyawan terpaksa "di rumahkan".

Bukan cuma itu, kerap kali mereka mendapat tuduhan miring dan stigma negatif bahwa hiburan malam bisa jadi episentrum baru penularan Covid-19.

Padahal menurut Hana, jenis usaha apapun yang isinya adalah manusia tetap punya potensi menularkan virus.

"Tolong jangan stigmakan hiburan malam itu negatif.

Dituduhkan sebagai area yang akan menimbulkan episentrum baru Covid-19 ini," ucap Hana di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020).

Dapatkan SCAR Phantom Assassin Weapon Loot Crate dan Incubator Voucher di Kode Redeem Free Fire

Mengejutkan, Perempuan Ini Melahirkan Tanpa Merasakan Hamil, Sedang Menstruasi dan Kondisinya Sehat

Tak Punya Laptop, Keluarga Penjual Es Sewa Warnet Ikuti Wisuda Online, Alhamdulillah Jadi Sarjana

Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan (Asphija) sampaikan aspirasinya di depan kantor Gubernur DKI, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020).
Aliansi Karyawan Hiburan dan Pengusaha Hiburan (Asphija) sampaikan aspirasinya di depan kantor Gubernur DKI, Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020). (tribunnews.com/Danang Triatmojo)

"Selama isinya manusia, yang datang bukan robot itu pasti akan ada kemungkinan untuk penularan. Jadi tolong jangan diskriminasi," tegas dia.

Sehingga kata dia, jika tempat usaha pariwisata seperti restoran dan cafe saja sudah dibolehkan beroperasi, maka semestinya tak ada alasan bagi Pemprov melarang pembukaan tempat hiburan malam.

Kisah-kisah Piton Pembunuh Bertarung dengan Warga, Termasuk Piton 7 Meter Serang Orang Saat Mandi

Dramatis, Polisi Gerebek Rumah Mewah di Inhu Riau Hasil Bisnis Narkoba Selama 30 Tahun

UNGKIT Kemarahan Jokowi & Pembubaran Lembaga, Yunarto Wijaya Singgung Kembali Soal Reshuffle Kabinet

Pemprov diminta tidak menganaktirikan pengusaha hiburan malam.

Hana meyakini bahwa pelanggaran terjadi bukan karena tempat atau jenis usahanya, melainkan karena individu yang tidak disiplin.

Pihak Asphija menyanggupi apapun syarat pemerintah demi tempat hiburan malam bisa kembali dibuka.

"Jadi pelanggaran ada itu bukan karena tempatnya, pelanggaran ada itu karena individu," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengusaha Hiburan Malam: Selama Isinya Bukan Robot Potensi Menular Pasti Ada

https://www.tribunnews.com/corona/2020/07/21/pengusaha-hiburan-malam-selama-isinya-bukan-robot-potensi-menular-pasti-ada

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved