Susah Sinyal, Mahasiswi di Magelang Ini Rela Belajar di Pinggir Jalan, Ini Reaksi Kampus
Hal tersebut dilakukan Teara Noviyanti Sekar Melati itu setiap hari hanya untuk mencari sinyal internet agar bisa kuliah secara daring.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Teara Noviyanti Sekar Melati, mahasiswa semester II, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMgl) harus belajar di pinggir jalan.
Hal tersebut dilakukan gadis berusia 19 tahun itu setiap hari hanya untuk mencari sinyal internet agar bisa kuliah secara daring.
Beruntung pihak kampus mendengar kabar soal Teara hingga akhirnya memberikan apresiasi.
Ia berterima kasih atas perhatian dan reward dari pihak kampus terhadap dirinya setelah viral dirinya kuliah di pinggir jalan karena sulit sinyal.
"Terima kasih, Pak. Terima kasih ya bu," kata Teara, sembari menyalami Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang, Dr. Suliswiyadi, M.Ag dan memeluk dekannya di FEB, Dra. Marlina Kurnia, M.M, ketika mereka mendatangi rumahnya.
Ibunda Teara, Kumaroyani (45) mendampinginya dengan raut wajah gembira.
Usai foto Teara yang terpaksa kuliah daring di pinggir jalan karena kesusahan sinyal kemarin viral, pihak Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang langsung mendatangi Teara, Rabu (22/7/2020).
Mereka ingin memberikan reward dan tali asih kepada Teara yang telah gigih berjuang agar tetap dapat berkuliah secara daring di masa pandemi ini.
Tali asih diberikan langsung oleh Rektor, Dekan FEB, dan Kaprodi Universitas Muhammadiyah Magelang kepada Teara, sebagai Mahasiswa yang Gigih Berjuang di Masa Pandemi.
"Kita beruntung memiliki mahasiswa yang meskipun ada keterbatasan di masa pandemi ini, ia tetap berusaha untuk belajar. Ia mesti mencari sinyal dan berusaha agar bisa belajar. Ini murni dan bukan rekayasa. A Blessing in Disguise (sesuatu yang malang, tetapi berujung baik), berkah, dan harus kita cari jalan keluarnya," kata Suliswiyadi, kepada wartawan, Rabu (22/7/2020), di sela berkunjung ke rumah Teara.
Pemberian tali asih ini juga disambung dengan membahas kerja sama antara Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur dan Universitas Muhammadiyah Magelang, membentuk Desa Pintar atau Smart Village di Desa Kenalan.
Dalam program yang sedang dirancang itu, pihak Kampus juga akan menggandeng pihak lain untuk mengembangkan Smart Village.
Tujuannya, selain ingin menyediakan sambungan internet atau wifi untuk warga dan anak-anak di sana dapat belajar secara daring kembali, juga program pengembangan pariwisata yang lebih luas di sana.
"Ternyata dalam keterbatasan ini ada energi positif dan gagasan yang muncul. Kita akan merancang Smart Village. Kami akan menggunakan resource yang ada di perguruan tinggi, CSR, untuk penyediaan sarana Smart Village. Tak sekedar wifi corner saja, tetapi juga meningkatkan indeks pembangunan masyarakat dan mengangkat pariwisata di desa ini sehingga dapat dikenalkan kepada dunia," tutur Suliswiyadi.
Hal ini penting karena menurut Suliswiyadi, pendidikan ini sebagai investasi.
Tidak langsung seketika menjadi besar.
