Terjawab Sudah Mengapa Editor Metro TV Bisa Tusuk Tubuh 4 Kali, Ahli Forensik Ungkap Jumlah Darah
Dia juga menyebutkan darah yang merembes ke tanah di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo, menjadi bukti darah
Misteri seputar adanya 4 luka tusukan di tubuh Editor Metro TV Yodi Prabowo akhirnya terjawab.
Polisi telah menyimpulkan bawa kematian Yodi Prabowo adalah karena bunuh diri.
Sebelumnya, Yodi Prabowo disebut polisi meninggal dunia karena bunuh diri dengan sejumlah tusukan di tubuh.
Yakni ada dua luka tusuk bagian dada dan luka tusuk di bagian leher..
Banyak pertanyaan yang muncul ke publik mengapa Yodi Prabowo bunuh diri dengan empat kali tusukan.
Lantas, seperti apa penjelasan ahli Forensik?
Melansir dari channel YouTube Sapa Indonesia Malam Kompas TV via TribunWow pada Selasa (28/7/2020), Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri mengatakan bahwa pertanyaan itu bukan sesuatu yang mudah dijawab.
Namun, ia menyoroti temuan polisi bahwa Yodi positif mengonsumsi amphetamine.
"Pertanyaan itu menarik tetapi tidak mudah dijawab karena berdasarkan temuan Polda Metro Jaya, almarhum ini kan menggunakan obat-obatan tertentu," singgung Reza.
Reza menjelaskan apa yang terjadi pada Yodi mengingatkannya pada efek penyalahgunaan obat-obatan.
Efek dari penggunaan obat-obatan bisa membuat seseorang melakukan hal-hal di luar nalar.
"Kondisi ini mengingatkan saya pada istilah itu drug induce psychosis, yaitu kondisi kerjaan yang serius yang dipicu oleh penyalahgunaan obat-obatan."
"Kalau seseorang sudah dipengaruhi oleh sedemikian buruk obat-obatan yang dia konsumsi maka kita bisa bayangkan bahwa rasionalitas, akal sehat, perilaku itu tidak akan lagi relevan," jelas Reza, dikutip TribunJatim.com.
Orang yang mengosumsi obat-obatan terlarang disebut bisa hilang kesadarannya.
"Jangankan kita selaku pengamat yang bersangkutan, siapapun itu jika di bawah pengaruh obat-obatan maka kesadaran dirinya akan menguap sedemikian jauh," kata dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/yodi-prabowo-editor-metro-tv-diduga-kuat-bunuh-diri.jpg)