Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ribuan Kematian Menghantui, Brasil Capai Rekor, Sehari Tambah 69.000 Kasus Covid-19 Baru

Berdasarkan data kementerian kesehatan Brasil, sudah lebih dari 2,5 juta kasus yang dikonfirmasi di negara ini dengan 90.134 kematian sejak pandemi

Editor: Nurul Qomariah
MICHAEL DANTAS / AFP
Pemakaman di Brasil untuk korban Covid-19 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BRASIL - Covid-19 masih menghantui dunia.

Di Brazil, penambahan kasus positif Covid-19 mencapai rekor baru.

Bahkan jumlah kematian akibat virus ini masih menghantui.

Di Brasil, rekor harian pada hari Rabu (29/7/2020) pecah.

Di mana ada 69.074 kasus baru yang dikonfirmasi dan 1.595 kematian.

Pendidikan Era New Normal: Kakak Beradik Gantian Belajar Online, Memulung Buat Beli Paket Internet

BEREDAR Foto Vernita Syabilla Pakai Baju Partai PAN: Berfoto Bareng PUAN

SOSOK Kazuko Higa, Wanita Satu-Satunya yang Pernah Tinggal dengan 31 Pria Bertahun-tahun

Reuters memberitakan, Brasil adalah negara yang paling parah dilanda Covid-19 di luar Amerika Serikat.

Berdasarkan data kementerian kesehatan Brasil, sudah lebih dari 2,5 juta kasus yang dikonfirmasi di negara ini dengan 90.134 kematian sejak pandemi dimulai.

Sao Paulo, negara bagian Brasil yang terpadat dan paling terpukul, telah berjibaku dengan banyak kasus yang sebelumnya tidak terdaftar.

Negara bagian ini melaporkan lebih dari 26.000 kasus pada hari Rabu saja.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah mendesak untuk membuka kembali perekonomian Brasil, seiring dilakukannya penguncian di banyak kota, kendati jumlah korban penyakit terus meningkat.

Dalam beberapa kasus, warga Brasil telah memadati bar dan lapangan umum yang ramai, sering kali bertentangan dengan peraturan setempat.

Bolsonaro sendiri telah melanggar pedoman jarak sosial dengan bergabung dengan para pendukung dalam aksi demonstrasi di sekitar Brasilia, ibukota, dalam beberapa bulan terakhir.

Dia lantas terinfeksi Virus Corona pada bulan ini, dan menghabiskan beberapa minggu dalam isolasi parsial sebelum akhirnya pulih.

Populis sayap kanan ini berpendapat bahwa kerusakan ekonomi dari penguncian lebih buruk daripada penyakit itu sendiri.

Ia menganggap penyakit itu sebagai "flu kecil" yang dapat disembuhkan dengan perawatan yang belum terbukti, yang melibatkan obat antimalaria hydroxychloroquine.

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved