Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

LAPOR Mas Menteri Nadiem! Siswa di Daerah Ini Berjuang Belajar Online:Panjat Pohon demi Dapat Sinyal

Dirinya mengaku akan segera menggelar rapat dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun untuk mencari jalan keluarnya.

(Dokumentasi: Facebook Renni Rosari Sinaga)
Sejumlah siswa di Kabupaten Simalungun terpaksa memanjat pohon untuk mencari sinyal. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tak semua siswa mendapatkan fasilitas untuk melakukan belajar secara online atau daring selama masa pandemi Virus Corona.

Sejumlah siswa di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, ini contohnya.

Mereka terpaksa memanjat pohon untuk mencari sinyal agar bisa mengikuti pelajaran secara daring.

Tak hanya itu, untuk sampai ke lokasi tersebut, para siswa tersebut harus menempuh jarak lebih kurang dua kilometer dari rumah mereka di Dusun Bah Pasungsang.

Cerita perjuangan para siswa tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh pemilik akun Facebook, Renni Rosari Sinaga, pada Jumat (1/8/2020).

Di dalam unggahannya itu, Renni menuliskan, sinyal bisa dibeli, dirinya yakin para siswa tersebut akan membelinya.

Download Lagu TikTok Candy - Doja Cat I Can Be Your Sugar, Lengkap dengan Lirik dan Video

Kerbau Kurban di Pelalawan Mengamuk Saat Hendak Disembelih, Seruduk Dua Panitia Hingga Tersungkur

11 Orang Kontak Erat dengan MR Pasien Positif Covid-19 di Pelalawan Menjalani Swab Test

"Andaikan SIGNAL dapat di beli.... mereka pun pasti beli" tulis Renni di unggahannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Renni menceritakan kondisi para siswa di Dusun Bah Pasungsang yang kesulitan mencari sinyal saat mengikuti kegiatan belajar secara daring di tengah pandemi corona.

Para siswa yang memanjat pohon sebagian besar siswa SMP hingga mahasiswa.

Untuk siswa tingkat sekolah dasar mengikuti pelajaran secara luring dengan berkelompok.

BOLA LOKAL: Manajer Tiga Naga Hidayat Akui Sudah Ada Pemain Masuk Mess dan akan Latihan Mandiri

BERUKURAN Raksasa, Penampakan Ikan Ini Sungguh Aneh

Menurut Renni, salah satu alasan para siswa mengikuti pelajaran secara luring karena di daerah tersebut belum terjangkau internet secara maksimal.

Letak dusun yang berada di antara Gunung Simarsuppit dan Simarsolpah, dianggap menjadi kendala akses internet tersebut.

"Aku bercerita tentang ANAK BANGSA yang ada di desa itu. Di Desa Bahpasunsang hanya ada satu gedung Sekolah Dasar.

Di masa Pendemi ini, siswa siswi SD tidak belajar di gedung Sekolah. Mereka taat aturan walau mereka bermukim di kelilingi hutan. Dan tetap belajar dengan luring....secara berkelompok dan mengikuti protokol kesehatan yang diatur oleh Kepala Sekolahnya Asni Selpiani Saragih dan Asni Marchello" tulis Renni.

Satu Pelaku Pengeroyokan Putra, Remaja Peretas Situs NASA Ditangkap, Diduga Ada yang Lain

Tata Cara Melaksanakan Sholat Jamak, Jamak Takdim dan Jamak Takhir, Bacaan Niar Sholat Jamak

Kondisi yang diceritakan Renni diamini oleh Pengulu Nagori atau setingkat Kepala Desa Siporkas, Hendra Putra Saragih.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved