Tak Mampu Beli Hp,Kharisma Numpang Belajar dengan Teman, Rombongan Polres Siak Datang Hadiahi Ponsel

Cerita tentang perjuangan Kharisma ini sampai ke telinga Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya. Doddy mengutus rombongan untuk datang ke rumah Kharisma

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
NET
Ilustrasi ponsel Android 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Pelajar kelas VII SMPN 2 Minas, Kabupaten Siak Riau tidak seberuntung teman-teman sekelasnya.

Ia hidup dalam keluarga miskin dan tak punya fasilitas layak untuk belajar di rumah.

Jangankan ponsel android, listrik saja belum masuk di rumahnya.

Bila malam tiba, ia hanya diterangi lampu teplok. Di bawah temaram cahaya lampu itu, Kharisma Waruhu (13) selalu membaca buku yang ia punya.

China Kembangkan Jet Tempur Berbasis Kapal Induk, Penantang F-22 milik Amerika Serikat

Janda 38 Tahun Sogok Calon Mertua Pakai Duit Rp 11 M Biar Bisa Dapat Brondong Pujaan Hatinya, Simak!

Otto Hasibuan Pertimbangkan Opsi Praperadilan soal Dasar Penahanan Djoko Tjandra

Sejak wabah Covid 19 melanda, derita lain muncul di diri Kharisma. Sebab, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberlakukan belajar secara daring.

Untuk mengikuti kebijakan itu, Kharisma Waruhu tidak punya fasilitasnya.

"Selama beberapa bulan ini saya kadang berjalan ke rumah teman sekelas untuk menumpang belajar di hp-nya," kata Kharisma.

Jarak antara rumahnya dengan rumah temannya tidak pula dekat. Kharisma, pelajar SMP yang survivor itu tak pernah menyerah.

Perjuangan itu menjadi buah bibir masyarakat.

Bahwa Kharisma adalah anak yang mempunyak keinginan kuat untuk bersekolah meski dalam keadaan tidak mampu.

Ia tinggal di Jalan Banjar 11 Dusun Sarindo, Kampung Mandiangin, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau.

Kharisma merupakan anak kedua dari dua bersaudara.

Ayahnya bekerja sebagai buruh lepas di ladang kelapa sawit milik orang lain, sedangkan ibunya telah meninggal dunia.

Kharisma menyadari betul orangtuanya orang susah. Ia juga tidak mendesak keinginannya kepada ayahnya yang juga berjuang untuk hidup dari waktu ke waktu.

"Mudah-mudahan saya bisa sekolah sampai tinggi. Meski saya tahu keadaan ayah susah," kata dia.

Sorot mata Kharisma begitu semangat. Ia juga tidak serta merta mengecilkan dirinya.

Demi terus bisa sekolah, ia rela berjalan berkilometer untuk menumpang fasilitas Android ke rumah temannya.

Cerita tentang perjuangan Kharisma ini sampai ke telinga Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya.

Minggu (2/8/2020), Doddy mengutus rombongan untuk datang ke rumah Kharisma.

Kharisma dan ayahnya langsung menyambut rombongan yang dipimpin oleh Kasat Lantas Polres Siak, AKP Rosna Meilani.

Mereka terharu saat Rosna membawa ponsel Android yang dihadiahkan untuk Kharisma.

Ia sangat senang dan mata ayahnya tampak berkaca-kaca meski bibirnya tersenyum saat anaknya menerima hadiah itu dari seorang Kapolres.

"Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Kapolres Siak yang telah sudi membantu kami dan kami juga ucapkan terimakasih kepada Ibu Kasat Lantas Polres Siak beserta rombongan yang telah sudi datang berkunjung ke rumah kami ini," ungkap ayah Kharisma, Waruhu.

"Kami beserta rombongan datang berkunjung kerumah adik kita Kharisma untuk menyerahkan bantuan dari Bapak Kapolres."

"Kita sangat prihatin dengan kondisi yang dialami Kharisma semoga bantuan ini dapat membantu kharisma dalam proses belajar dan menambah. Semoga terus semangat dalam menimba ilmu," kata dia.

Menurut Rosna, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah hidup Kharisma, Sang survivor.

Meski menyadari kehidupan ayahnya susah, ia tidak ingin menyerah. Ia punya semangat dan optimisme yang kuat dalam mencapai keinginannya.

"Orang-orang seperti Kharisma ini harus mendapat perhatian dari kita-kita semua. Sebab, dia adalah generasi penerus bangsa ini," kata Rosna.

( Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved