Emosi Memuncak, Istri Digolok Hingga Tewas, Pria Ini Mengaku Curiga dan Heran Lihat Perabotan Rumah
Padahal sudah dikirim uang 2 miliar. Sampai di rumah tak ada perubahan perabotan. Emosi, istri dibunuh pakai golok, anak juga ditebas
TRIBUNPEKANBARU.COM- Kemarahan S memuncak tatkala mendapatkan kenyataan kondisi rumahnya setelah 9 tahun merantau di Amerika.
Padahal menurutnya S ia sudah mengirimkan uang sejumlah Rp 2 miliar selama perantauannya tersebut.
Ia mengatakan hampir setap bulan ia mengirimi uang sebanyak 35 juta untuk istrinya.
Namun saat ia kembali ke tanah air dan sampai di rumah, ternyata kondisi rumah sama sekali tidak berubah,
Artinya tidak ada perubahan apapaun meskipun ia sudah mengirim uang hingga 2 miliar.
• Sampai Ngebut Dikejar Polisi, Pengemudi Mobil Terus Injak Gas, Ternyata Gara-gara Kesalahan Ini
• Tiba-tiba Agung Mengamuk, Ambil Pisau Lalu Aniaya Ibu Kandungnya, Warga tak Berani Membekuk
Tak terima dengan kenyataan itu, S berupaya bertanya kepada istrinya yang berinisial Si. Namun tidak aja jawaban yang memuaskan.
Dari emosi itulah S kemudian melakukan tindakan di luar dugaan istri dan anaknya
Kronologi Lengkap
Polisi berhasil mengungkap motif pembunuhan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang dilakukan seorang suami terhadap istrinya, Jumat (31/7/2020).
Kasubag Humas Polres Jombang, AKP Hariyono mengungkapkan, pelaku S (49) mengaku jengkel dan menduga istrinya selingkuh selama ditinggal merantau ke Amerika Serikat.
"(Motif) pertama karena asmara (cemburu) dan yang kedua karena motif ekonomi," ujar Hariyono, saat menggelar siaran pers di Mapolres Jombang, Senin (3/8/2020).
Kasus pembunuhan itu terjadi di Desa Rejoslamet, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jumat (31/7/2020).
S membunuh istrinya, SI (48), menggunakan sebuah golok.
Hariyono menjelaskan, S merantau ke Amerika selama sembilan tahun.
Dia baru pulang ke rumahnya sekitar empat bulan lalu.
Selama di Amerika, pelaku rutin mengirimkan uang kepada istrinya.
Saat pulang dari perantauan, S menemukan sesuatu yang janggal di rumahnya.
Aset yang dimilikinya tak sebanding dengan uang yang telah dikirimkan kepada istrinya.
Menurut Hariyono, kejengkelan pelaku memuncak kala istrinya seringkali mengelak saat ditanya tentang penggunaan uang yang dikirimkan dari Amerika.
"Ada motif ekonomi karena pelaku ngirim uang berapa kali lewat transfer.
Tapi hasilnya di rumah tidak sesuai dengan yang diharapkan," ungkap Hariyono.
Hariyono menambahkan, S ditahan di Mapolres Jombang.
Yang bersangkutan juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Atas perbuatannya, S dijerat dengan Pasal 240 subsider Pasal 338 KUH, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sudah curiga sejak lama
Sementara itu, S mengaku telah lama curiga dengan sikap istrinya.
Kecurigaan itu telah ada sejak tahun pertama merantau di Amerika.
Namun, S tak bisa membuktikan kecurigaannya.
"Kalau curiga sudah lama, pada tahun pertama sudah curiga.
Tapi karena demi anak, saya tetap bertahan.
Karena kalau pulang, mau kerja apa bingung," kata S.
Menurut dia, kejengkelan dan curiganya memuncak saat berada di rumah.
Istrinya selalu berbelit saat diminta menjelaskan penggunaan uang yang dikirim dari Amerika.
Padahal, kata S, jumlah uang yang dikirimkan kepada istri untuk keperluan di rumah sekitar Rp 2 miliar.
Dia merinci, uang sebanyak Rp 35 juta hampir selalu dikirimkan setiap bulan sejak 2011.
"Kira-kira yang saya kirimkan, ada Rp 2 miliar.
Tapi waktu di rumah kok tidak ada apa-apanya," ujar S.
Sebelumnya diberitakan, S tega menghabisi nyawa istrinya, SI (48), dengan sebuah golok.
Peristiwa itu terjadi di sebuah kamar yang terdapat di lantai satu rumahnya.
Usai membunuh istrinya, pelaku hendak membunuh anak keduanya, NFCH (19) yang berada di lantai dua.
Istri pelaku meninggal di lokasi kejadian dengan luka di bagian kepala dan leher.
Sedangkan anaknya menderita luka sabetan benda tajam di bagian kepala.
Sang anak kemudian dirawat di RSK Mojowarno. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 9 Tahun Merantau di Amerika, Suami Pulang Bacok Istri: Uang Kiriman Rp 35 Juta Sebulan Jadi Kotoran
• Tiba-tiba Agung Mengamuk, Ambil Pisau Lalu Aniaya Ibu Kandungnya, Warga tak Berani Membekuk
