Temui Jalan Buntu, Perundingan Perbatasan China-India, Kritik Terhadap PM Modi Makin Kencang
Hingga memasuki minggu ke-15, hingga kini, belum tampak perkembangan berarti terkait terobosan dalam perundingan India-China
TRIBUNPEKANBARU.COM, NEW DELHI - Kritik terhadap pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi pun semakin kencang di New Delhi.
Kritik tersebut terkait kisruh perbatasan antara pasukan India dan China di wilayah Himalaya di Ladakh.
Hingga memasuki minggu ke-15, hingga kini, belum tampak perkembangan berarti terkait terobosan dalam perundingan.
Dikutip dari South China Morning Post, tidak senang dengan apa yang mereka lihat sebagai pendekatan India yang terlalu berhati-hati.
Veteran dan analis militer semakin menyerukan agar pemerintahan Modi bersikap keras terhadap Beijing.
• Ada yang Masih Dibawah Umur, Praktik Prostitusi Online Lewat Aplikasi di Pontianak Terungkap
• Ditawarkan Rp300 Ribu-Rp1 Juta, 5 Anak di Bawah Umur Terlibat Prostitusi Online via Aplikasi Kencan
• 6.498 Orang Terima Rp 600 Ribu Per Bulan, Dinsos Pelalawan Janji Salurkan BLT Covid-19 Pekan Depan
Mereka berpendapat, kebuntuan yang berkepanjangan bisa berakhir dengan "membatasi" opsi militer India untuk memulihkan status quo.
Hal ini bisa menyebabkan India kehilangan kendali atas sebidang besar tanah yang berlokasi strategis.
Kelompok tersebut menyerukan New Delhi untuk mempertimbangkan berbagai opsi, dari menutup kedutaan besar China di Kolkata hingga membangun kasus global melawan agresi China.
Brahma Chellaney, profesor studi strategis di Pusat Penelitian Kebijakan, sebuah wadah pemikir yang berbasis di New Delhi.
Termasuk di antara mereka yang menyerukan sanksi diplomatik dalam bentuk perampingan atau penutupan konsulat dan kedutaan besar China di India.
Dia menunjuk pada bagaimana Amerika Serikat bulan lalu memerintahkan China untuk menutup kedutaan besarnya di Houston, Texas, atas tuduhan spionase.
Sebagai balasannya, China memerintahkan penutupan kedutaan Amerika di Chengdu.
“Sebagai peringatan yang ditembakkan di seluruh haluan China, India harus membatalkan keputusan tahun 2006 yang mengizinkan China untuk membuka kembali konsulatnya di Kolkata.”
“ Keputusan itu dibuat meskipun Beijing menolak untuk mengizinkan India membuka kembali konsulatnya di Lhasa,” kata Chellaney.
India memiliki kedutaan besar penuh di Lhasa, ibu kota wilayah otonom Tibet China, hingga perang Tiongkok-India tahun 1962.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/perdana-menteri-india-narendra-modi.jpg)