Perjuangan 3 Tahun 6 Bulan Tak Sia-sia, Namun Hari Terakhir Digantikan Ayah Kandung
Berjuang selama 3 tahun 6 bulan, namun di hari terakhir justru ayah kandung yang berdiri menerima ijazah itu. takdir berkata lain
TRIBUNPEKANBARU.COM- Perjuangan selama 3 tahun 6 bulan, dihari terakhir, digantikan ayah kandung.
Air mata Muh Arif Bochari (52) langsung tumpah mengan anaknya yang kini psosisinya ia gantikan.
Seharusnya memang anaknya yang berdiri tepat dimana ia kini menerima ijazah itu.
Namun takdir berkata lain, perjuangan anaknya tersebut kini sudah beruah manis, meski ia tak bisa melihatnya.
Muh Arif Bochari lah yang kini mewakilinya.
• Suaminya Ribut di Pesawat, Ini Sosok Istri Mumtaz Rais, Futri Zulya Savitri Bukan Orang Sembarangan
• VIDEO: Konsep One Stop Shopping, Sukaramai Trade Center jadi Surga Belanja di Pekanbaru
Pria tersebut menggantikan putrinya mengikuti prosesi wisuda yang berlangsung di UIN Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/8/2020).
Bochari didampingi istri Andi Asniar serta kedua anaknya Andi Tenri Wuleng (19) dan Andi Miftahum Amaliah Arif (16).
Andi Musdalifa Arif, putri Bochari meninggal dunia pada 24 Mei 2020, usai menjenguk temannya di puskesmas.
Musdalifa asal Desa Balong, Kecamatan Ujungloe Bulukumba, tak bisa mengikuti wisuda yang telah perjuangkan selama ini, karena mengalami kecelakaan tunggal.
Bochari menggantikan putri pertamanya itu mengambil ijazah hasil perjuangan 3 tahun 6 bulan di UIN Makassar.
Saat menaiki panggung, air mata Bochari semakin deras mengalir.
Bagaimana tidak, seluruh mahasiwa lain, kawan dari putrinya itu mengikuti wisuda lengkap didampingi orangtua mereka masing-masing.
"Saya sangat sakit hati kehilangan putri tersayang. Namun rasa sedih ini bercampur bangga dan terharu atas prestasi yang diraih. Musdalifa terpilih menjadi lulusan cum laude. Dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,90," ujar Bochari, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).
Bochari mengaku tak menyangka atas prestasi sang anak yang dikenal pendiam ini, semasa hidupnya.
Musdalifa mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin, Makassar.
Sebelum wisuda, Musdalifa berencana ke Kediri kursus Bahasa Inggris dan setelah dari Kediri melanjutkan studinya ke jenjang S2.
Semasa hidupnya ia bercita-cita menjadi dosen perpustakaan di UIN Makassar.
Menurut Bochari, pada tanggal 24 Mei 2020, sang anak pergi membesuk temannya di puskesmas lalu pergi berziarah ke rumah nenek di Kecamatan Bontobahari Bulukumba.
• Promo Katalog Indomaret Hanya 5 Hari, Bisa Beli Minyak Goreng Murah dan Popok Bayi, Ini Syaratnya
• Gibran Tak Suka Dibilang Akan Melawan Kotak Kosong, Ungkap Ada Lawan Independen: Jangan Diplesetkan
Sebelum meninggalkan rumah, Bochari melihat Musdalifa memeluk erat ibunya.
Memang hari itu Musdalifa terlihat sangat cantik sehingga tak henti-hentinya Asniar memberikan pujian.
"Usai memeluk ibunya dan bersalaman dengan keluarga. Musdalifa pamit," kata Bochari.
Ketika itu, Musdalifa dibonceng temannya bernama Ana. Mereka pergi untuk menjenguk temannya di puskesmas. Setelah dari sana lalu menuju ke rumah nenek.
Namun, di perjalanan ke rumah nenek. Ana menghindari jalanan rusak di Desa Garangta, Kecamatan Ujungloe Bulukumba. Tiba-tiba Musdalifa jatuh sendiri.
"Saat itu mendengar kabar buruk kalau anak jatuh, saya ke lokasi bersama keluarga," tuturnya.
Musdalifa sempat dilarikan ke RSUD Bulukumba. Darah terus mengalir keluar dari mulutnya. Beberapa saat kemudian Musdalifa mengembuskan napas terakhir.
Kini, Bochari hanya bisa mengenang anak yang diakui tegas itu.
Bochari juga menuturkan bahwaemi biaya kuliah Musdalifa. Ia rela menggadaikan kebunnya.
"Saya ini hanya petani kebun yang tidak luas itu digadaikan untuk biaya Musdalifa dan keenam adik-adiknya, serta untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Diketahui, Musdalifa lahir di Bulukumba 27 Mei 1999 dan meninggal dunia pada 24 Mei 2020.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Mampu Tahan Air Mata, Ayah Gantikan Wisuda Putrinya yang Meninggal Kecelakaan
• Presiden Jokowi Kenakan Baju Adat Suku Sabu NTT Saat Pidato Kenegaraan di MPR
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/wisuda-di-uin.jpg)