Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sempat Ingin Jual Ayam Kesayangan untuk Beli HP Demi Belajar Online, Kini Keinginan Deni Terwujud

Kisah Deni Mulyadi, sisw SMP yang viral karena ingin menjual ayam kesayangan untuk beli HP agar tak ketinggalan belajar daring kini terwujud.

Penulis: CandraDani | Editor: CandraDani
Instagram/@sejuta.hikmah
Deni Mulaydi siswa di di MA Matla'ul Anwar, Rumpin, Parung, Kabupaten Bogor, yang kini sudah bisa tersenyum karena keinginannya untuk punya handphone agar dapat belajar online terwujud berkat bantuan dari sebuah lembaga kemanusiaan. 

Lewat akun We Cares disebutkan Deni Mulyadi bermaksud menjual ayam jago kesayangannya untuk beli HP demi mengikuti belajar online. Tujuannya sederhana tidak ingin ketinggalan pelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini.

 Lagi, Pelajar Tak Punya Ponsel Pintar untuk Belajar Daring, Novita Terpaksa Nebeng di Rumah Temannya

Deni Mulyadi disebut akun tersebut merupakan seorang anak yang telah ditinggal pergi oleh orang tuanya ini berjuang untuk bisa mengikuti kegiatan belajar secara daring.

Deni sendiri bersekolah atau menjadi siswa di di MA Matla'ul Anwar, Rumpin, Parung, Kabupaten Bogor.

Dia diketahui saat ini tak bisa mengikuti kegiatan belajar secara daring bersama teman-temannya karena ia tak punya smartphone.

Ayah kandungnya sudah lama meninggal, sedangkan ibunya, Munawaroh (52) hanyalah seorang penjual pensil dan buku di dekat sekolah tempat belajar Deni. Penghasilan Munawaroh hanya Rp 10 ribu per hari.

"Jangankan beli hape, buat makan aja cuma kebeli seliter beras sehari," ujar Ibu Munawaroh.

Karena itulah, Deni terpaksa ingin menjual ayam kesayangan yang sejak kecil ia rawat dan besarkan.

"Saya mau jual ayam buat beli HP, soalnya ibu ga punya uang dan saya kepingin lanjut sekolah" ucap Deni.

Deni Mulyadi bersama ibundanya serta ayam jago kesayangannya. Deni saat ini siswa di MA Matla'ul Anwar, Rumpin, Parung, Kabupaten Bogor.
Deni Mulyadi bersama ibundanya serta ayam jago kesayangannya. Deni saat ini siswa di MA Matla'ul Anwar, Rumpin, Parung, Kabupaten Bogor. (Istimewa)

Deni yang sejak kecil sudah ditinggal ayahnya, kini hanya tinggal bersama ibu dan neneknya.

Rumah yang mereka tempati pun hanya terbuat dari tempelan kayu yang mereka kumpulkan dari meminta ke tetangga.

Tinggal di rumah yang tak layak huni, tidak membuat Deni patah semangat dan menjadi anak yang malas. Remaja ini pun rajin membantu ibunya jika sudah pulang sekolah.

Jarak sekolah dari rumah sekitar tiga kilometer ia tempuh dengan berjalan kaki.

Namun, kondisi saat ini memaksa ia harus beradaptasi dengan era baru pendidikan.

Postingan akun We Cares itu sudah dibagikan hingga 400 kali lebih, kemudian dikomentari hampir 2000 warganet.

Rata-rata berkomentar menyatakan prihatin, berdoa serta ada juga bermaksud untuk memberikan sumbangan atau donasi secara langsung.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved