Dalam Sehari Dua Pembunuhan Terjadi di Wamena, Papua, Korban Dianiaya Pakai Palu, dan Besi
Kasus pembunuhan terjadi di Wamena, Papua dalam satu hari, Selasa (18/8/2020).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus pembunuhan terjadi di Wamena, Papua dalam satu hari, Selasa (18/8/2020).
Lokasi pembunuhan juga tidak berjarak terlalu jauh.
Dua kasus itu terjadi dalam waktu dan lokasi yang berdekatan.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebutkan, kasus pembunuhan pertama terjadi di Jalan Trans Wamena-Tiom, Kampung Meagama, Distrik Hubikosi, pada pukul 17.05 WIT.
Korban bernama Ismail Elopere (40) diduga tewas karena penganiayaan.
"Diduga (pembunuhan) dilakukan oleh tiga orang warga masyarakat yang belum diketahui identitasnya," ujar Kamal di Jayapura, Rabu (19/8/2020).
Menurut Kamal, korban sedang dalam perjalanan menuju kampung dari wilayah kota.
Namun, korban dicegat terduga pelaku dan menganiaya korban.
Setelah menganiaya korban sampai tewas, pelaku melarikan diri.
"Pukul 17.10 WIT, saksi bernama Esi Kossay yang melintas di TKP (tempat kejadian perkara) melihat korban, selanjutnya memberitahukan ke Klinik Yonif 756/WMS dan memberitahukan ke keluarga di Kampung Meagama dan melaporkan ke Mapolres Jayawijaya," kata dia.
• Warga Berkerumun Saat Pembagian BLT Covid-19 Pemkab Kuansing, Plt Kadissos Enggan Berkomentar
• Pemerintah Susun Program Bela Negara, Diklaim Berbeda dari Wajib Militer
• Taiwan Meradang, Hacker China Susupi Lembaga Pemerintahan, dan Mencuri Data Sensitif
Mendapatkan laporan itu, personel gabungan Polres Jayawijaya bersama Dokter Klinik Yonif 756/WMS langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Setelah melakukan olah TKP, mereka mengevakuasi korban ke RSUD Wamena.
Kasus pembunuhan kedua Sementara kasus pembunuhan kedua terjadi di Jalan Safri Darwin, tepatnya depan Gahara–Wamena sekitar pukul 19.30 WIT.
Sekitar lima kilometer dari lokasi kasus pertama
"Telah terjadi tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan korban Yarius Elopere (25 tahun) meninggal dunia yang diduga dilakukan oleh lima orang warga masyarakat yang belum diketahui identitasnya," kata Kamal.
