Indonesia Tak Punya Hubungan Diplomatik dengan Israel, Provinsi Ini Malah Kerjasama,DPRD: Aneh
Apa yang dilakukan Pemprov NTB dengan melakukan hubungan dagang dengan Israel mendapat sorotan masyarakat.
"Meski sejumlah produk NTB tercatat masuk ekspor ke Israel dan negara timur tengah lainnya, namun NTB tidak punya ikatan kerja sama dalam bentuk perjanjian dagang," kata Kepala Dinas Perdagangan NTB, H Fathurrahman.
• Lolos di Pekanbaru, Ini Pengakuan Wanita yang Ditangkap Bersama Petugas Kemenhub Bawa Sabu di Batam
• Video Call 500 Orang Sekaligus di Aplikasi Line, SIMAK Caranya Berikut Ini. . .
Ia mengakui, produk-produk NTB tercatat berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) yang biasa di sebut Certificate of Origin (COO).
Surat ini merupakan sertifikat asal barang, dimana dalam sertifikat dinyatakan bahwa barang/komoditas yang di ekspor berasal dari daerah/negara pengekspor.
"SKA digunakan untuk mengontrol laju ekspor di Indonesia, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan no 19 tahun 2019 tentang ketentuan dan tata cara penerbitan SKA untuk barang asal Indonesia. Memang produk kita di ekspor ke sejumlah negara, tetapi tidak ada perjanjian dagang (dengan Israel) itu," tegasnya.
Fathurrahman mengungkapkan, hingga bulan Juni 2020, ekspor NTB terbesar masih berasal dari tambang yakni mencapai 94,12 persen dengan negara tujuan pengiriman Filipina, Korsel, Jepang dan China.
Sedangkan Non Tambang dengan nilai 5,88 persen atau 5.490.840 dollar.
Terbesar disumbang oleh komoditi perikanan dan kelautan 2,31 persen dengan negara tujuan Malaysia, China, Australia dan Hongkong.
Berikutnya berasal dari komoditi pertanian dan perkebunan (3,42 persen) dengan negara tujuan Perancis, Korsel dan Hongkong.
Sisanya berasal dari kerajinan (0,15 persen) dengan negara tujuan USA, Jerman, Norway dan Israel.
"Provinsi NTB tidak pernah melakukan perjanjian dagang dengan pihak luar negeri karena sesuai Peraturan Presiden nomor 71 Tahun 2020 tentang tata cara persetujuan perjanjian perdagangan internasional, bahwa kewenangan tersebut ada di pemerintah pusat," jelas Fathurrahman.
Fathurrahman mengakui pandemi Covid-19 memang berpengaruh pada kegiatan ekspor.
"Tahun ini nilai ekspor kita hampir 4,2 juta Dolar. Termasuk ekspor kerajinan olahan, pada Maret lalu," ucapnya.
Menurutnya, ekspor selanjutnya saat ini masih terkendala pandemi Covid-19.
Sementara, nilai ekspor keseluruhan NTB mencapai 4,2 juta dollar di tahun 2020.
"Tidak termasuk sektor tambang. Mengingat, untuk tambang saja nilainya lebih dari 62 juta dollar AS. Dibandingkan tahun 2019, nilai ekspor memang menurun. Untuk di luar tambang, mencapai 12 juta dollarr. Makanya kita akan terus tingkatkan produk ekspor. Tapi saat ini memang terkendala Covid-19," katanya. (Antaranews)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Indonesia Tak Punya Hubungan Diplomatik, DPRD: Aneh, Pemprov NTB Lakukan Ekspor ke Israel
