Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Awalnya Dicibir, Kini Kopi Liberika Meranti Berjaya di Malaysia, Kandungan Kafein Rendah

"Kita sering dicibir dan tidak dianggap karena ingin membangun industri kopi ini. Namun hal itu kita buat jadi dorongan

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Teddy Tarigan
Awalnya Dicibir, Kini Kopi Liberika Meranti Berjaya di Malaysia, Kandungan Kafein Rendah. Foto: Abdul Hakim mendampingi Bupati Kepulauan Meranti Des. Irwan M.Si saat meninjau perkebunan dan pengolahan Kopi di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir. 

Tidak hanya itu tantangan lain yang dihadapi Hakim adalah pandangan sebelah mata dari banyak pihak yang menilai peluang Kopi Liberika Meranti yang tidak ada.

Awalnya Dicibir, Kini Kopi Liberika Meranti Berjaya di Malaysia, Kandungan Kafein Rendah. Foto: Abdul Hakim mendampingi Bupati Kepulauan Meranti Des. Irwan M.Si saat meninjau perkebunan dan pengolahan Kopi di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir.
Awalnya Dicibir, Kini Kopi Liberika Meranti Berjaya di Malaysia, Kandungan Kafein Rendah. Foto: Abdul Hakim mendampingi Bupati Kepulauan Meranti Des. Irwan M.Si saat meninjau perkebunan dan pengolahan Kopi di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir. (Tribun Pekanbaru/Teddy Tarigan)

"Kita sering dicibir dan tidak dianggap karena ingin membangun industri kopi ini.

Namun hal itu kita buat jadi dorongan bahwa peluang itu terbuka khususnya keunikan kopi ini," tuturnya.

Dirinya mengatakan, keunikan Kopi Liberika Meranti ada pada ciri khas seperti buah kopinya memiliki ukuran yang lebih besar daripada buah kopi arabika maupun robusta.

Hal ini karena kulit buah kopinya relatif lebih besar.

Ketebalan kulit kopi ini membuat Kopi Liberika Meranti tahan disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Kopi Liberika Meranti juga memiliki kandungan kafein yang lebih rendah daripada jenis kopi lainnya serta aman untuk lambung.

Satu keunikan kopi yang hampir tidak ada di jenis kopi lain adalah kemampuannya tumbuh di tanah gambut yang sangat sulit ditanami.

"Itu menjadi potensi kita karena daerah tempat kita yang didominasi dengan lahan gambut," ujar Hakim.

Sebelum terbitnya IG Kopi Liberika Meranti, Hakim harus tertungkus Lumia dalam memperjuangkan kopi tersebut.

Hal itu semata-mata dilakukan Hakim agar Kopi Liberika Meranti lebih memiliki pasar yang besar dan memiliki nilai yang tinggi.

"Apabila kita tidak memiliki hak paten, maka harga akan bisa dimonopoli oleh pembeli. Ini juga kembali agar masyarakat dapat merasakan hasil dari jerih payah daerah kita," tutur Hakim.

Dirinya mengatakan budidaya Kopi Liberika Meranti telah memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat dimana perekonomian masyarakat dan daya beli masyarakat semakin meningkat.

Hal ini terlihat bahkan permintaan Kopi Liberika Meranti saat ini semakin meningkat, bahkan seluruh lahan kopi di Kepulauan Meranti tidak sanggup memenuhi.

Hakim mengatakan saat ini pihaknya bisa memasok 3 ton Kopi Liberika Meranti dalam bentuk green Bean ke Malaysia dan sekitar 500 kg sampai 1 ton untuk penjualan di dalam negeri.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved