Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

TIPS Sederhana Mengatasi Ketombe: Ikuti Langkah Menghilangkan Ketombe

Kulit kepala terkelupas parah dan teriritasi membutuhkan sampo dan kondisioner resep tertentu untuk perawatan.

Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketombe di kulit kepala memang cukup mengganggu penampilan, apalagi jika ketombe jatuh ke baju yang sedang dipakai.

Serpihan ketombe terbentuk dari kulit kepala, yang biasanya disebabkan oleh dermatitis seboroik.

Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit atau iritasi yang menyebabkan kulit kepala menghasilkan minyak terlalu banyak yang memicu pengelupasan serpihan kulit berminyak dan berlilin.

Sayangnya, masih belum diketahui mengapa beberapa orang cenderung mudah berketombe, sementara yang lain tidak.

Kondisi ini umumnya dimulai saat pubertas, dan biasanya mereda pada usia 50 tahun.

 

Beberapa hal dapat menyebabkan dermatitis seboroik, di antaranya:

- Reaksi kulit terhadap jenis jamur tertentu yang tidak berbahaya dan hidup di kulit semua orang.

- Kondisi kulit lain, seperti psoriasis dan eksim, juga dapat menyebabkan ketombe.

Berada di Posisi 79 Negara Teraman Covid-19, Indonesia Tertinggal dari Rwanda dari Sisi Ini

Ini Sosok Dokter Cantik Transgender yang Tangani Pasien Corona, Kisahnya Bermula Bantu Orang Miskin

Jadi Lumbung Covid-19, Pemkab Siak Usulkan PSBB untuk Kecamatan Tualang

Ada juga jenis infeksi jamur yang bisa menyebabkannya. Produk perawatan rambut tertentu juga dapat memperburuk kulit kepala yang mengelupas, terutama jika mengandung protein dan silikon.

- Faktor gaya hidup seperti stres, pola makan yang buruk, atau konsumsi obat-obatan tertentu.

- Beberapa penderita menyadari gejalanya memburuk seiring bertambahnya usia.

Namun, ini bukan karena produksi minyak yang berlebih, melainkan karena kulit secara alami kehilangan kelembapan seiring bertambahnya usia, sehingga menyebabkan kulit kepala kering dan kulit mengelupas.

Lantas, berapa lama waktu yang diperlukan agar ketombe bisa hilang?

Kabar baiknya, kita bisa mengurangi jumlah ketombe yang muncul, hingga ketombe tidak terdeteksi.

Kabar buruknya, meskipun jumlahnya mungkin sudah terkendali, ketombe tidak dapat disembuhkan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved