Akhirnya Gengster Paling Kejam di Dunia Ini Porak-poranda, Mereka Panik Digebuk Penyakit Menular
lebih jauh soal kebangkrutan Yakuza, mungkin ini karma yang berlaku bagi mereka atas kekejaman yang mereka lakukan selama ini, salah satunya pelecehan
Tatto di tubuhnya melambangkan bahwa dirinya memiliki hubungan intim dengan kelompok geng Yakuza.
Kabar terakhir yang diketahuia pada 2019, Shoko berusia 50 tahun, dia melakukan operasi plastik untuk memperbaiki luka fisiknya.
Meski demikian, Shoko mengatakan, banyak trauma psikologis bekas luka lama dari ayahnya yang kriminal tidak mudah untuk disingkirkan.
Ketakutan diserang Covid-19
Dari kasus tersebut, para anggota geng Yakuza kena azab, balasan atas perlakuan sang bos di masa lampau.
Dikabarkan, kelompok Yakuza bangkrut digebuk pandemi Covid-19.
Pandemi Corona membuat sejumlah dunia menjadi panik. Termasuk salah satunya di Jepang.
Bahkan kelompok Yakuza di Jepang saat ini jatuh miskin karena pandemi Corona.
Anggota Yakuza dalam sebuah acara. Kelompok kriminal terkenal di Jepang ini dilaporkan ikut bangkrut karena pandemi corona (Daily Beast)
Pandemi corona bukan hanya merontokan ekonomi banyak negara, bahkan kelompok kriminal terkenal pun merasakannya.
Sindikat kriminal yang namanya cukup terkenal di dunia bawah di Jepang adalah Yakuza.
Kelompok ini terkenal mendunia sebagai kelompok penjahat yang kerap melakukan tindakan ilegal.
Namun, semenjak wabah Covid-19 melanda seluruh dunia, kelompok Yakuza ternyata mengalami dampak hebat pada sistem bisnisnya.
Menurut Daily Star pada Jumat (15/5/2020), kelompok kejahatan paling terkenal di Jepang ini, mengalami krisis ekonomi karena penghasilannya terjun bebas.
Sindikat Yakuza melakukan kejahatan terorganisir menghasilkan uang melalui "shinogi" istilah Jepang, yang diterjemahkan sebagai "keramaian."
Mereka melakukan tindakan ilegal, seperti pengedaran narkoba, pelacuran, pemerasan, dan premanisme.
